Mohon tunggu...
KKN 147
KKN 147 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN 2021 Universitas Singaperbangsa Karawang

KKN 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Diretasnya Data Pribadi di Fitur PayLater

11 April 2021   14:02 Diperbarui: 11 April 2021   14:02 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin canggihnya teknologi dan adanya fitur terbaru. Sekarang jika ingin membeli barang ataupun tiket tetapi uang belum tercukupi kita bisa menggunakan fitur paylater. 

Paylater adalah hasil kerja sama antara perusahaan belanja online dengan perusahaan pembiayaan berbasis peer to peer lending. 

Peerto peer lending merupakan suatu layanan pinjam meminjam berbasis teknologi informasi yang mempertemukan pemberi pinjaman dengan para pencari pinjaman didalam sebuah wadah atau perusahaan.

Konsep dari paylater itu sendiri adalah dimana fitur tersebut menalangi pembayaran suatu pembelanjaan. Kita dapat berbelanja suatu produk diawal baru setelahnya membayar tagihan tersebut ditanggal jatuh tempo yang sudah ditentukan.

Fitur paylater sekarang sudah tersedia diberbagai platform, mulai dari pemesanan barang, makanan online, transportasi online, hingga dibeberapa aplikasi e-wallet lainnya.

Proses pendaftaran paylater juga jauh lebih mudah, kita hanya perlu mengunngah foto KTP dan foto diri sambil memegang KTP. Selain itu, harus mengisi informasi data pribadi pada formulir yang disediakan secara online.

Syarat dan ketentuan diatas tergantung masing masing platform. Tidak butuh waktu lama, rata-rata prosesnya selesai dalam 1x24 jam saja. Kemudian kita pun bisa langsung menggunakan setelah itu.

Paylater juga mempunyai kekurangan, salah satunya yaitu data pribadi dapat diretas oleh orang lain. Secanggih apapun teknologi saat ini, keamanan menyangkut data pribadi pengguna pada berbagai aplikasi yang didaftarkan bisa saja diretas oleh pelaku cybercrime. 

Data pribadi tersebut akan digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab dan sangat merugikan, seperti pembobolan maupun penipuan. Akhir-akhir ini sering terjadi adanya tindakan kriminal dengan modus penipuan : peretasan akun paylater oleh oknum yang tidak dikenal.

Seperti yang ditulis oleh salah satu korban cybercrime di mediakomuniasi.com, ia mengatajan bahwa paylater disalah satu platform yaitu traveloka mengalami peretasan data pribadi. Ia menuliskan bahwa ada tagihan yang masuk kedalam kartu kreditnya, padahal ia tidak pernah bahkan belum pernah mengaktifkan fitur playlater tersebut.

Awal mula ia mengetahuinya bahwa ada yang menggunakan data pribadi, disaat ia ingin mengajukan kredit KPR, yang otomatis BI Checking (SLIK OJK) harus dipastikan bersih. Dari sini masalah muncul. Berdasarkan data Ideb OJK terdata bahwa masuk kol 5, dengan rincian kredit melalui PT Caturnusa Sejahtera Finance. Saat dicek melalui google, finance tersebut ternyata mempunyai banyak laporan mengenai traveloka dan ia jadi yakin bahwa finance tersebut mungkin dari pihak ketiga traveloka.

Ia juga mengatakan bahwa dari data diSLIK OJK, tanggal lahirnya berbeda dengan tanggal lahirnya, dan ia pun tidak pernah menerima email penagihan dan tidak pernah menerima telepon verifikasi. Terkait hal tersebut bahwa dapat sangat merugikan.

Dengan adanya permasalahan ini kita harus berhati hati dan waspada akan terjadinya hal tersebut. Kita harus mengantisipasi agar data pribadi yang disimpan di paylater akan tetap aman.

Ada beberapa cara menjaga data pribadi akan tetap aman, yaitu :

1. Jangan pernah menyebarkan kartu identitas (seperti KTP, SIM, NPWP atau kartu kredit) untuk mengunggah foto selfie di media sosial atau situs web atau aplikasi.

2. Jangan pernah mengungkapkan identitas atau KTP Anda kepada orang lain

3. Jangan pernah membagikan kode OTP dan kata sandi pribadi dengan siapa pun

4. Pasang PIN atau kode yang tidak mudah ditebak, atau gunakan sidik jari untuk memastikan keamanan transaksi

5. Rajin update atau ganti password akun Paylater secara berkala

6. Setelah menggunakan Paylater untuk transaksi online, jangan lupa log out atau keluar dari aplikasi. Terutama menggunakan ponsel orang lain untuk masuk

7. Jika terjadi transaksi yang mencurigakan, bekukan kartu debit atau kredit

8. Jika Anda merasa akun telah diretas dan terdapat aktivitas tidak biasa atau transaksi sporadis, harap lapor ke call center atau layanan pelanggan perusahaan aplikasi pembayaran. Oleh karena itu, akun tersebut untuk sementara dinonaktifkan, dan penyelidikan segera dilakukan untuk tindak lanjut

Dengan adanya artikel ini semoga lebih berhati hati lagi, dan Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Sekian dan terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun