Mohon tunggu...
Adinda AmaliaSholihah
Adinda AmaliaSholihah Mohon Tunggu... Lainnya - Adinda Amalia Sholihah

actually, motivation is a result. Motivation is pride you take in work you have already done. Which fuels your willingness to do even more. -The motivation Myth

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diet Informasi

1 Oktober 2022   20:35 Diperbarui: 3 Oktober 2022   04:28 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pernah ngerasa kewalahan sama informasi yang ada saat ini? Pernah ngerasa jenuh sama informasi yang muncul di media sosial dengan segala macam bentukannya? Pernah sadar bahwa ternyata banyak informasi sampah yang sebenernya ngga perlu kita konsumsi, tapi tetep aja kita konsumsi secara terus menerus?

Kenapa gue bikin judul ini dengan nama diet informasi adalah karena gue sering banget ngalamin dimana gue secara sadar dan ngga sadar dicapein sendiri sama informasi yang gue dapet. Maka..... ngga hanya badan atau tubuh yang bisa diet, informasi yang kita peroleh juga ada baiknya didietkan.

Terlalu dipengaruhin sama apa yang gue lihat, terlalu padat sama informasi yang gue terima. Dan saking padatnya, gue mudah kehilangan fokus. Karena saat gue menerima informasi yang satu, informasi ini sudah datang dengan jenis yang baru. Dan gue rasa ini yang menjadi awal titik jenuh dan capenya gue sama kebanyakan informasi saat ini.

Gue paham betul bahwa otak dan pikiran kita perlu diisi, tapi satu sisi gue melihat bahwa apakah dengan kebanyakan informasi ini otak kita akan semakin sehat, pintar dan cerdas? Apakah dengan konsumsi informasi yang menumpuk, ingatan kita akan semakin punya daya ingat dan serap yang baik? Apakah hal semacam ini bisa menjadikan daya pikir kita menjadi multitasking?

Tsunami informasi bikin kita harus selektif alias melek banget sama infromasi apa yang kita butuhkan. Kita diajak sadar kapan kita memasukan informasi tersebut dan bagaimana sih seharusnya kita menggunakan informasi tersebut. Karena, kadang-kadang ada waktu saat kita bermain di sosial media bukan karena kita ingin aja lho, melainkan karena yaudah kebiasaan gabut dan mager-mager aja. Ada yang sama?

Apa alasan atau apa yang mendasari kalau kita ini perlu diet informasi? jawaban singkatnya adalah karena pikiran kita, pastilah butuh istirahatnya. Pikiran kita, pastilah butuh santainya. Pikiran kita, pastilah butuh tenangnya.

Informasi kebanyakan ini terkadang yang malah bikin penyakit. Terutama kalau kita ngga ngasih durasi waktu mainnya, atau kita ngga punya fokus apa-apa saat menggunakannya, ngga ada apa-apa, selain scroll, dan lihat-lihat status orang.

Tapi kalau boleh jujur gue juga adalah salah seorang yang kerjaannya seperti itu kok.  Scroll ini dan itu. Gue masih belajar pelan-pelan dari scroll itu gue dapet minimal 1 aja yang gue tangkep dan renungkan. 1 aja dulu, cukup.

Kebanyakan liat orang buat kita makin kehilangan fokus. Apalagi sifat alamiah manusia yang rakus dan cepet maunya. Maka dari sini lah timbul lah pikiran-pikiran ngga sehat. Dan kenyataan membuktikan bahwa pikiran ngga sehat adalah awal dari segala-galanya penyakit.

Kenapa diet informasi ini perlu juga adalah karena ini berangkat dari pengalaman pribadi sih.

Pernah beberapa waktu yang dulu coba-coba dulu agak sedikit puasa media sosial atau agak puasa mainin hp ini. Puasa dari keramaian orang. Puasa dari hawa-hawa pengen buat status dan lain sebagainya.

Sebuah percobaan pengalaman yang cukup mengesankan. Secara ngga sadar, pikiran lebih tenang. Jiwa lebih calm. Pikiran lebih tau kemana arahnya.

Silent kehidupan terkadang bukan suatu hal yang ngga baik kok. Kadang-kadang ngga salah kalau sekali-kali ngga tau update informasi terbaru. Ngga sesuai apa yang kebanyakan orang sedang perbincangkan. Ngga nonton apa yang orang lain tonton. Ngga denger apa yang orang lain denger.

Kita ngga berubah, tetep manusia. Kita ngga langsung berubah bodoh kalau kita ngga tahu informasi satu aja kan? Sekali-kali kudet ya gapapa, karena waktu kita kadang emang ngga cukup buat cerna informasi semuanya. Lagi pula, untuk pintar kita ngga harus tau semua.

Satu prinsip yang dipegang sampe sekarang adalah bahwa memang segala sesuatu yang berlebihan itu ngga baik. Apapun itu. Kita butuh titik keseimbangan.

Selektif informasi ini yang akan mempengaruhi seseorang. Karena apa yang kita lihat sebenernya adalah cerminan dari kita sendiri.

Apapun yang seseorang masukan dalam pikirannya, mau sadar ataupun nggak adalah suatu hal yang akan membentuk sebuah perubahan diri.

Gue pernah baca salah satu bukunya think and grow rich yang ngebahas bahwa kita ini adalah bentukan dari dua pikiran kita. Pikiran sadar dan pikiran ngga sadar. Singkatnya, perbedaan pikiran sadar dan ngga sadar ini terletak dari bagaimana sistem keduanya bekerja.

Kalau di pikiran sadar, otak ini bekerja secara sadar menerima informasi. Otak ini bisa memfilter semua apa yang akan dia terima. Misalnya nih, ketika lagi belajar. Apa aja yang kita masukan dalam pikiran kan semuanya kita sadari ya, mata kita sadar lagi nerima apa, telinga kita sadar lagi denger apa, dan semua anggota tubuh lainnya juga sadar sedang menerima apa.

Sedangkan, kalau pikiran ngga sadar tuh sistem kerjanya ya ngga sadar. Pikiran ngga sadar ini ngga ada kemampuan memfilter apa yang dia terima, jadi dia pasti menerima  semua yang masuk. Dan tentunya, saat informasi yang dimasukan, diri kita juga ngga sadar sama apa yang sudah dimasukan itu.

Contoh gampangnya adalah pernah ngga nyanyi karena orang lain udah nyanyi dan kita mengulang nyanyian yang sama. Padahal nih, kita ngga sadar kan tuh sama informasi lagu apa yang kita masukan? Tapi kita malah menyanyikan dengan lagu yang sama.

Oke, kita sambung lagi ke pembahasan diet informasi. Kenapa gue sedikit hubungkan ke pikiran sadar dan pikiran ngga sadar ini? karena gue fikir dengan gagasan diet informasi ini berhubungan dengan pikiran sadar dan ngga sadar seseorang. Diet informasi akan memaksimalkan pikiran sadar dan ngga sadar kita lebih terarah. Diet informasi buat kita hanya melihat apa yang seharusnya kita lihat dan ini akan berdampa baik pada pikiran sadar dan ngga sadat kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun