Mohon tunggu...
Adinda Putri Nabila Pasha
Adinda Putri Nabila Pasha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallo selamat bergabung jangan lupa follow yah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gelisah Karena Ekonomi

29 November 2020   16:24 Diperbarui: 29 November 2020   16:27 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah memberikan kebijakan terkait pandemi Covid-19

Pembatasan sosial adalah hal yang utama untuk mengurangi penularan Virus Covid-19.

Kelonggaran membayar kredit, jadi dari pemerintah memberi sejumlah insentif untuk usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diantaranya kelonggaran untuk membayar kredit hingga satu tahun. Selain UMKM, kelonggaran kredit juga akan diberikan kepada tukang ojek dan sopir taksi. Kelonggaran pinjaman tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kelonggaran tersebut berlaku dari 31 Maret 2020 sampai dengan 31 Maret 2021.

Keringanan membayar listrik, kebijakan ini sudah di jalani sejak 1 April. PLN (Perusahaan Listrik Negara) pun sudah menyediakan listrik gratis atau atau diskon pada 8,5 Juta pelanggan prabayar ataupun yang menggunakan token listrik. Pelanggan yang berhak mendapat listrik gratis yaitu sebanyak 24 Juta pelanggan rumah tangga 450 VA.

Hal ini pekerja yang menjadi imbasnya, di Indonesia ini angka pengangguran tahun 2020 diprediksi mencapai 11 juta orang. Karena banyak sekali pekerja yang terkena PHK (Pemutus Hubungan Kerja). Dampak ini membuat gelisah perekonomian di seluruh dunia salah satunya negara Indonesia. Sudah banyak Negara yang telah menyatakan resesi di antaranya seperti singapura dan korea selatan.

Indonesia pun akhirnya resmi mengalami resesi ekonomi. Pada kuartal III-2020 ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 3,49 persen. melanjutkan laju ekonomi di kuartil II-2020 sebelumnya tercatat mencapai minum 5,32 secara year-on-year (yoy). 

Hal ini artinya terjadi perbaikan dan tentunya berharap triwulan keempat situasinya akan menjadi lebih baik apa lagi dengan adanya kelonggaran PSBB (Pembatas Sosial Bersekala Besar) jadi triwulan ketiga tahun 2020 dibandingkan dengan posisi  triwulan ke tiga tahun 2019. Resesi ekonomi biasanya di dahului oleh krisis. 

Namun, krisis tidak selalu berakhir dengan resesi. Menurut penilaian situasi saat ini berbeda dengan tahun 1998. Saat itu, dimana saat kondisi keuangan yang buruk hingga membuat ekonomi Indonesia rapuh.

Kalian sudah tau apa itu resesi dan apa itu krisis?

Resesi adalah penurunan pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut. Hingga lembaga penelitian di AS, National Bureau of Economic Research (NBER) mengartikan resesi sebagai indikasi turnnya daya beli masyarakat secara umum dan naiknya angka pengangguran.

Sementara krisis ekonomi adalah situasi yang terjadi penurunan beberapa indikator ekonomi. Misalnya, krisis finansial berarti yang turun adalah sektor keuangan, nilai turun rupiah, hingga kinerja perbankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun