Mohon tunggu...
Adinda MutiaraAkbar
Adinda MutiaraAkbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Perubahan Gaya Rambut melalui Lensa Salon Riyan

21 Juni 2024   21:56 Diperbarui: 21 Juni 2024   21:58 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dulu, tren model rambut yang cepet berubah tuh cewe ya. Kalo sekarang, justru gaya rambut cowo yang banyak berkembangnya", ujarnya. "Contohnya, bagian pinggirnya dihabisin, dicepak habis cuma disisain di atas. Nah, di atas itu bisa divariasi, ada yang dikriting ala-ala Korea gitu, ada yang di moheng (Mohawk) ke atas, ada juga yang disisir ke depan, macem-macem lah pokoknya", tambahnya sambil melipat jari, menghitung gaya rambut.

Gaya rambut perempuan sekarang tidak banyak berubah dari sebelumnya, layering, tambahan poni tipis ala Korea, ada juga gaya rambut 'Butterfly' yang banyak dipakai artis Hollywood saat ini, menjadi tren dan inspirasi para pelanggan di Salon Riyan. Adapula gaya rambut Bob yang pada tahun 2021, kembali menjadi tren karena gaya rambut Amanda Manopo dalam sinetron Ikatan Cinta (2020) yang berperan sebagai Andin.

Korea sekarang menjadi kiblat gaya rambut baik perempuan maupun laki-laki, apalagi teknik mengecat rambutnya yang cukup rumit dengan warna yang nyentrik. "Perilaku pelanggan  yang saya kira gak bakal berani memilih cat dengan warna ngejreng itu, ternyata mereka lebih berani tampil beda. Karena mungkin masih muda, jadi kelihatan pantes-pantes aja, tetep kelihatan bagus. Padahal zaman dulu gaya rambut begitu kan gak masuk trennya", jelasnya setelah mengamati tren saat ini.

Mulai dari analisa kondisi rambut, tekstur rambut, pigmen rambut, peroxide seperti apa yang cocok dengan keadaan rambut tersebut, dan warna target apa yang diinginkan pelanggan. Hal tersebut tak akan terpenuhi jika hanya mengandalkan sertifikat kelulusan dari 'Rudi Hadisuwarno' yang Mas Riyan peroleh pada awal tahun 1994, tetap harus diiringi pelatihan tambahan untuk memenuhi keinginan pelanggan yang semakin bermacam-macam.

Saat ini, merupakan titik balik kebangkitan Salon Riyan. Setelah pandemi berakhir, pelanggan baru mulai berdatangan. Selain karena seminar dan pelatihan-pelatihan lain yang diambil Mas Riyan dan istri,  pemasaran lewat media sosial yang aktif juga menjadi faktor utama. Mengingat aktivitas media sosial saat ini sangat cepat arusnya, "pokoknya, kita harus bisa ngikutin semua tren dan menuhin semua kemauan pelanggan. Jangan kalah sama promosi salon yang lain", tanggapannya mengenai kondisi saat ini, sekaligus mengingatkan saya untuk tetap aktif di media sosial Salon Riyan.

"Dengan cara tetap konsisten ikut seminar dan ngembangin teknik-tekniknya. Walaupun sebenarnya, pas liat gambar model rambut yang ditunjukkin 'tamu' itu kita langsung ada feeling ya. Karena dasarnya sama aja, tinggal divariasiin sesuai gambar itu kita udah langsung connect, 'oh, itu jadinya bakal begini, ngambilnya berapa derajat, vertikal atau horizontal, langsung ada kontak sama kita'", tutupnya seperti menekankan pengalamannya dalam memegang rambut, gunting dan sisir selama 30 tahun terakhir itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun