Mohon tunggu...
Adinda Fila
Adinda Fila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi INISNU Temanggung

Membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergaulan Merusak Moral?

11 November 2022   09:49 Diperbarui: 11 November 2022   10:10 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kondisi saat ini, pergaulan suatu hal penting bagi anak remaja. Semoga jangan sampai pergaulan terlalu bebas menjadi alat rusaknya anak remaja. Moral atau tingkah laku biasanya sangat dipengaruhi oleh pergaulan pada anak remaja. Apakah dari hal tersebut dapat dikatakan, pergaulan terlalu bebas bisa merusak moral anak? Mari kita gali lebih lanjut mengenai pentingnya pergaulan pada moral anak!


Moral merupakan kebutuhan cara memperbaiki keadaan anak bangsa, dengan penerapan sifat jujur dan bertanggung jawab kepada generasi penerus. Moral menjadi pokok pada cara pembentukan karakter menjadi lebih baik. Moral begitu sangat dianjurkan untuk kepentingan pergaulan anak remaja.


Moral penting bagi usia anak remaja yang sangat rawan dalam pergaulan, pengaruh adanya kemajuan teknologi juga memacu luasnya suatu pergaulan. Pergaulan bebas sangatlah berbahaya bagi remaja yang sangat mudah dipengaruhi, mereka bisa melakukan keburukan pada tingkat tertinggi, penyebab utamanya ialah kenakalan remaja.


Kutipan literatur pada nakalnya remaja, jenis nakal remaja usia dibawah 17 tahun bermagam dari bersifat anti social atau non moral, seperti kata jorok, pencurian, lari dari rumah, bolos, senjata tajam, perokok, dan berkelahi sampai perilaku kriminal hukum dengan membunuh, perkosa, perampok, narkoba dan lainya dipaparkan di media social. . Pada 2009 (Kienhuis), 2007 (Maria), 2009 (Joana dan Ruby), dan 2011 (Wilis dan Sujoko). Hal tarsebut salah satu tumbuhnya keburukan.
 
Pergaulan bebas kenapa menumbulkan keburukan? Pasti didasari beberapa faktor negatif pada pergaulan. faktor tersebut yakni dari adanya perubahan emosional, kognitif, dan psikologinya anak (Ayu Prabasari et al;2018) luntur suatu nilai moral pergaulan dapat membawa dampak negatif anak.
Dampak negatif anak adanya pergaulan bebas seperti contoh nikah dini, hamil tanpa suami, sekolah putus, arborsi ilegal, narkoba (narkotika), dan sebagainya bisa berakibat kematian (Widyasusanti dalam Purnama et al;2020).  


Dampak negatif perilaku penyimpangan dari segi agama merupakan perilaku penambah dosa, sebagai contoh zina dalam surah Al-Isra' ayat 32. Artinya: "Jangan kamu mendekat pada zina, zina itu perbuatan buruk dan keji." Contoh yang kedua meminum khamr dalam surah Al-Maidah ayat 90. Artinya: "Hai orang beriman, sungguhnya minum khamr, menyembah berhala, berjudi, menundi nasib ialah perbuatan syaitan. jauhilah agar mendapat keuntungan."
Agar menghindarinya menggunakan adab seperti adab bergaul dilingkungan kita, berperilaku sopan-santun topo seliro sesama makhluk, memahami juga mengerti dua sifat positif berinteraksi tidak terjadi debat antar sesama, mengajak hal kebaikan guna tingkatkan iman takwa kepada Allah SWT,  
Selanjutnya bantu-membantu secara lapang dada tanpa sebuah imbalan, adil juga jujur dua sifat pembantu berkurang masalah di kehidupan makhluk sosial, mencari ilmu bekal dewasa dan praktek jihad zaman era-modern. Menuntut ilmu sampai saat dipanggil Allah SWT. Penyempurna akhlak menjadi lebih intropeksi jalan lurus.


Berbagai pernyataan yang sudah dipaparkan diatas merupakan pandangan saya mengenai timbulnya pergaulan terlalu bebas akibat nakalnya remaja. Daripada itu menunjukan bahwa peran penting masyarakat sekaligus keluarga pengaruh besar bagi perkembangan anak remaja.  


Sebagai seorang remaja kita harus mengolah diri agar tidak terjerumus hal yang menyesatkan, sejatinya penyesalan hanya diakhir. Kapan lagi kita mencoba agar tidak terjerumus apakah harus masuk lubang agar tau seberapa dalam lubang tersebut? Apakah masih kurang percaya pergaulan bisa berdampak rusak suatu moral?
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun