Mohon tunggu...
Adinda saputri
Adinda saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi makan dan mendengar lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Pangan di Afrika dan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Penanganannya

1 Desember 2024   13:28 Diperbarui: 1 Desember 2024   14:05 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Solusi Krisis Pangan Jangka Panjang

Beberapa tindakan strategis dapat diambil untuk mengatasi krisis pangan Afrika dalam jangka panjang. Pertama, infrastruktur pertanian yang lebih baik dan lebih efisien harus diinvestasikan di negara-negara yang mengalami krisis pangan. Langkah-langkah yang perlu diambil termasuk pembangunan sistem irigasi yang lebih baik, peningkatan sistem penyimpanan pangan untuk mengurangi pemborosan, dan adopsi teknologi pertanian yang lebih ramah lingkungan. Untuk meningkatkan ketahanan pangan, sangat penting untuk memperkuat sektor pertanian melalui pelatihan petani untuk mengadopsi teknik pertanian berkelanjutan yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.

Kedua, negara-negara besar yang menguasai pasar pangan dunia harus bekerja sama dengan negara-negara berkembang untuk memastikan bahwa kebijakan perdagangan pangan tidak merugikan negara-negara yang membutuhkan bantuan pangan. Kebijakan ini harus diubah untuk memperkuat sistem distribusi pangan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Ketiga, untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, komunitas lokal harus diberdayakan. Metode ini akan memastikan bahwa masyarakat lokal memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola sumber daya alam mereka dengan lebih baik tanpa bergantung sepenuhnya pada bantuan dari luar negeri. Pemberdayaan ini juga mencakup membangun jaringan distribusi makanan yang lebih efektif yang menghubungkan konsumen dengan produsen lokal.
Kesimpulan
Krisis pangan di Afrika adalah masalah yang sangat mendalam, dan membutuhkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan untuk menanganinya. Dengan melihat dari perspektif konstruktivisme, kita dapat memahami bahwa kelangkaan pangan bukan satu-satunya masalah; ketidakadilan sosial, standar internasional, dan solidaritas global juga merupakan masalah. Untuk meningkatkan sistem ketahanan pangan, negara-negara di seluruh dunia, terutama negara-negara maju, harus bekerja sama. Di sisi lain, negara-negara Afrika harus meningkatkan kapasitas mereka melalui kerja sama regional dan pemberdayaan lokal. Kita dapat mengharapkan perubahan dalam menghadapi tantangan besar ini jika kita bekerja sama.

Referensi

Hartadi, F. N. P. (2019). Analisa Peran World Food Programme dalam Menangani Krisis Pangan di Guinea-Bissau Tahun 2016–2017 (Bachelor's thesis, FISIP UIN Jakarta).

Fauzi, A. R., Ichniarsyah, A. N., & Agustin, H. (2016). Pertanian perkotaan: urgensi, peranan, dan praktik terbaik. Jurnal agroteknologi, 10(01), 49-62.

Simatupang, P. (2007). Analisis kritis terhadap paradigma dan kerangka dasar kebijakan ketahanan pangan nasional. In Forum Penelitian Agro Ekonomi (Vol. 25, No. 1, pp. 1-18).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun