Mohon tunggu...
Adinda Choirunnisa
Adinda Choirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret Surakarta

Adinda Choirunnisa mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bicara Bahasa: Merajut Kebhinekaan melalui Bahasa Persatuan

20 November 2023   13:47 Diperbarui: 20 November 2023   17:19 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan masyarakat Indonesia untuk berkomunikasi, maka dari itu bahasa Indonesia dapat dijuluki sebagai bahasa persatuan Bangsa Indonesia. Sejarah singkatnya, Bahasa Indonesia berkembang dari Bahasa Melayu yang digunakan di kawasan Asia Tenggara sejak badab ke-7. 

Sejarah itu dibuktikan dengan ditemukannya banyak prasasti yang ditulis menggunakan Bahasa Melayu di dalamnya. berbagai prasarti itu ditemukan di berbagai pulau yang tersebuat di Indonesia. Seiring berkembangnya waktu, rasa kesatuan dan persatuan masyarakat Indonesiasemakin meningkat, para pemuda berkumpul dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928. 

Disanalah awal mula berkembangnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Dalam 3 ikrar yang dikumandangkan dengan bangga, terdapat ikrar tentang Bahasa Indonesia. 

"Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia." Itu adalah salah satu ikrar yang dikatakan dalam teks tersebut. Bermulai dari peristiwa bersejarah ini dan dilanjutkan dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, semakin mengukuhkan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional yang mempersatukan keberagaman latar belakang masyarakat Indonesia.

Ditetapkannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional menjadikan Bahasa Indonesia berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Bahasa Indonesia tidak sekadar ditetapkan sebagai bahasa resmi tetapi juga digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan dan sarana komunikasi antar etnis.

  • Bahasa Indonesia sebagai Pengantar dalam Dunia Pendidikan

Dalam dunia pendidikan Indonesia terdapat istilah yang dikenal dengan wajib belajar 12 tahun. Istilah tersebut mengacu dari kebijakan Kemendikbud yang mewajibkan pendidikan anak di Indonesia hingga jenjang Sekolah Menengengah Atas. Dalam kurun waktu 12 tahun itu pula, bahasa pengantar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah Bahasa Indonesia. 

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam aspek dapat membantu menciptakan warga sekolah yang mengenal identitas nasional bersama yakni Bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang sama walaupun dalam daerah yang berbeda, juga mendukung adanya kesetaraan dan keadilan. Tanpa memandang etnis atau daerah asal, semua warga sekolah memiliki akses yang sama dalam memahami pendidikan melalui penggunaan Bahasa Indonesia.

Selain itu sebagai bentuk mendukung keterampilan siswa dalam berkomunikasi dan pengembangan literasi maka digunakan Bahasa Indonesia dalam pengajaran. Hal itu dikarenakan dalam komunikasi formal dan pengembangan teks penelitian digunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga siswa hendaknya memahami dengan betul bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia yang sesui dengan konteks. 

Meskipun begitu, dalam dunia pendidikan tidak melupakan bahasa daerah sebagai pemertahanan kearifan lokal. Selain Bahasa Indonesia, di sekolah juga di ajarkan Bahasa Ingris sebagai bahasa Internasional dan bahasa daerah sebagai pelestarian kebudayaan lokal.

  • Bahasa Indonesia sebagai` Alat Komunikasi Antar Etnis

Keberagaman suku dan bahasa di Indonesia merupakan salah satu dari warisan budaya di Indonesia. Masyarakat yang tersebar di berbagai pulau memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Tentunya merema memiliki ciri khas masing-masing, termasuk dalam penggunaan bahasa. Tiap suku di Indonesia biasanya memiliki bahasa yang mewakili alat komunikasi yang mereka gunakan. Contohnya saja Suku Jawa dan Suku Sunda, walaupun letaknya sama-sama di Pulau Jawa, kedua suku tersebut memiliki bahasa yang berbeda. Sedangkan Indonesia memiliki lebih dari 1340 suku bangsa, maka dapat dibayangkan berapa banyak bahasa yang berbeda-beda dari suku-suku tersebut. Dengan begitu, adanya Bahasa Indonesia adalah untuk mempersatukan keberagaman yang ada. Bahasa Indonesia memudahkan komunikasi masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang.

Penelitian yang dilakukan Devianty (2017) menyatakan bahwa peran Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai cerminan pembentuk karakter bangsa. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mencerminkan karakter sopan-santun orang Indonesia, yang dapat tercermin dalam interaksi sehari-hari. Lebih dari itu, pemahaman yang mendalam terhadap bahasa membuka peluang untuk memahami nilai-nilai positif dan negatif dalam kehidupan. 

Dengan kemampuan memilah karakter tersebut, diharapkan individu dapat mengintegrasikan nilai-nilai positif tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai alat pembentukan karakter yang bermakna. Sedangkan menurut Kusumawati (2018) Bahasa Indonesia memegang peran krusial dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. 

Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa ini mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang menjadi dasar rasa kebangsaan, dijaga, dan dikembangkan untuk memupuk rasa bangga. Sebagai lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia berperan bersama bendera dan lagu nasional, membutuhkan identitas yang unik dan bebas dari unsur bahasa asing. 

Sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, Bahasa Indonesia telah berhasil mengungkapkan nuansa perasaan dan menjadi alat pengungkapan seni. Di samping itu, sebagai alat penyatuan suku bangsa dengan latar belakang beragam, Bahasa Indonesia memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa ke dalam kesatuan kebangsaan tanpa meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai budaya.

Dengan adanya berbagai peran penting tersebut, menunjukan betapa pentingnya Bahasa Indonesia untuk dijaga. Berbagai tantangan dalam menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar hendaknya dihadapi dan diusahakan solusinya bersama-sama. Pengaruh budaya asing dan juga perubahan gaya bahasa yang terjadi saat ini, jika tidak dibatasi bisa mempengaruhi norma-norma bahasa. 

Pengaruh budaya asing yang berlebihan dapat mengancam keaslian Bahasa Indonesia, maka dari itu diperlukan keseimbangan antara memperkaya kosakata dengan pemertahanan Bahasa Indonesia asli. Sedangkan perubahan gaya bahasa pada generasi muda akibat media sosial bisa menyebabkan gaya bahasa yang terlalu informal dan munculnya kosakata-kosakata baru yang tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

Maka dari itu dibutuhkan langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran akan pelestarian Bahasa Indonesia dengan mennggandeng pendidikan formal dan perkembangan teknologi untuk mendukung pembelajaran bahasa secara inovatif. Karena keberhasilan pelestarian Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara luas.

Referensi:

Devianty, R. (2017). Peran bahasa Indonesia dan bahasa Daerah dalam pendidikan karakter. Ijtimaiyah: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(2), 79-101.

Kusumawati, T. I. (2018). Peranan Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi. Nizhamiyah, 8(2).

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/Sekilas%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20Indonesia

Penulis:

Adinda Choirunnisa dan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun