Mohon tunggu...
Adinda Choirunnisa
Adinda Choirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret Surakarta

Adinda Choirunnisa mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bicara Bahasa: Merajut Kebhinekaan melalui Bahasa Persatuan

20 November 2023   13:47 Diperbarui: 20 November 2023   17:19 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kemampuan memilah karakter tersebut, diharapkan individu dapat mengintegrasikan nilai-nilai positif tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai alat pembentukan karakter yang bermakna. Sedangkan menurut Kusumawati (2018) Bahasa Indonesia memegang peran krusial dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. 

Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa ini mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang menjadi dasar rasa kebangsaan, dijaga, dan dikembangkan untuk memupuk rasa bangga. Sebagai lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia berperan bersama bendera dan lagu nasional, membutuhkan identitas yang unik dan bebas dari unsur bahasa asing. 

Sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, Bahasa Indonesia telah berhasil mengungkapkan nuansa perasaan dan menjadi alat pengungkapan seni. Di samping itu, sebagai alat penyatuan suku bangsa dengan latar belakang beragam, Bahasa Indonesia memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa ke dalam kesatuan kebangsaan tanpa meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai budaya.

Dengan adanya berbagai peran penting tersebut, menunjukan betapa pentingnya Bahasa Indonesia untuk dijaga. Berbagai tantangan dalam menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar hendaknya dihadapi dan diusahakan solusinya bersama-sama. Pengaruh budaya asing dan juga perubahan gaya bahasa yang terjadi saat ini, jika tidak dibatasi bisa mempengaruhi norma-norma bahasa. 

Pengaruh budaya asing yang berlebihan dapat mengancam keaslian Bahasa Indonesia, maka dari itu diperlukan keseimbangan antara memperkaya kosakata dengan pemertahanan Bahasa Indonesia asli. Sedangkan perubahan gaya bahasa pada generasi muda akibat media sosial bisa menyebabkan gaya bahasa yang terlalu informal dan munculnya kosakata-kosakata baru yang tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

Maka dari itu dibutuhkan langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran akan pelestarian Bahasa Indonesia dengan mennggandeng pendidikan formal dan perkembangan teknologi untuk mendukung pembelajaran bahasa secara inovatif. Karena keberhasilan pelestarian Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara luas.

Referensi:

Devianty, R. (2017). Peran bahasa Indonesia dan bahasa Daerah dalam pendidikan karakter. Ijtimaiyah: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(2), 79-101.

Kusumawati, T. I. (2018). Peranan Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi. Nizhamiyah, 8(2).

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/Sekilas%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20Indonesia

Penulis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun