Mohon tunggu...
Adinda Kharin Sabillah Azzahra
Adinda Kharin Sabillah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - 19 tahun

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anggapan Salah Masyarakat Mengenai Vaksin COVID-19

27 April 2021   04:38 Diperbarui: 27 April 2021   04:43 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus Corona pertama kali diumumkan oleh WHO sebagai penyakit baru yang muncul pertama kali di Negara China, yaitu Provinsi Wuhan. Dan pada bulan Maret tahun 2020, Virus Corona masuk ke Indonesia melalui 2 orang yang telah melakukan perjalanan ke luar negeri, hingga saat ini pandemi Covid-19 berjalan hampir 1 tahun melanda Indonesia.

Setelah beberapa percobaan dilakukan pembuatan vaksinasi untuk virus COVID-19 oleh Sinofac telah membuahkan hasil. Hal ini di umumkan oleh Presiden Jokowi pada awal tahun 2021. Tepat pada tanggal 13, Januari 2021 telah dilakukannya penyuntikan pertamakali yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Penyuntikan dilakukan melalui 2 tahap, tahap kedua dilakukan setelah memberi jeda 14 hari setelah dilakukanya vaksinasi tahab pertama.

Dengan ditemukanya vaksinasi virus COVID-19 ini telah menggiring opini masyarakat akan kemungkinanya terjangkit oleh virus ini. Namun, anggapan ini dipatahkan dengan munculnya berita terbaru  dari youtuber Atta Halilintar yang menyatakan dirinya terjakit COVID-19 untuk kedua kalinya, ia mengukapkan kondisi terbarunya melalui akun instagram pribadinya " YA ALLAH, Shock!!! Aku positif COVID-19 lagi untuk kedua kalinya, setlah swab test untuk besok kerja terbang ke Solo ternyata hasilnya positif, dari kemarin istriku yang anget badannya dan bindeng sangkaku istriku yang positif... ternyata aku... istriku juga lagi proses dibilang Dokter tidak boleh kemana-mana dulu sampai dilihat perkembangan 5 hari kedepan, dikarenakan tidur setiap hari sama aku.. semoga ga sampe lebaran Ya Allah. Untuk teman-teman yang sehabis ketemu aku sama istri mohon segera SWAB ya, maaf ya teman-teman di Solo udah excited banget mau kesana semoga setelah sembuh tetep bisa kesana.. I'll be back stronger Insya Allah." Tulisnya di akun instagram pribadinya.

Dari pengakukan Atta yang kembali positif virus corona walaupun sudah melakukan vaksinasi, mendapatkan kecaman dari beberbagai warganet. Tim pro dan kontra pun muncul dari netizen dan para fans Atta halilintar. Tak sedikit yang menyatakan bahwa itu kesalahnya karena membuat kerumunan pada saat pesta pernikahannya . 

Para masyarakat mengira bahwa jika kita sudah divaksin maka tubuh akan kebal dengan virus corona. Padahal itu merupakan anggapan yang salah besar. Terdapat komentar-komentar netizen di salah satu akun instagram gossip ternama yaitu lambe_turah "Lha apa gunanya vaksin kemarin??" "kan udah divaksin" "nanti dibikin konten ga bang?" "semoga lekas sembuh abang." Dan masih banyak lagi komentar para netizen yang beragam.

Memang salah kaprahnya masyarakat terkait vaksin Kementrian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo RI banyak menemukan informasi yang salah mengenai Vaksin Covid-19 yang disebar melalui instagram. Terdapat sebuah video berdurasi 35.44 menit berisi informasi bahwa orang yang sudah divaksin Covid-19 dapat menularkan penyakit reproduksi kepada yang belum divaksin.

Video tersebut juga disebutkan akan terjadi lonjakan kasus keguguran dan pendarahan setelah menopause karena pasien tersebut berada di dekat orang yang sudah divaksin.

Postingan-postingan tersebut jika dikutip dari Reuters, perwakilan dari American College of Obstetricians and Gynecologists, Christopher Zahn menyatakan bahwa unggahan semacam itu merupakan konspirasi yang digunakan dengan sengaja agar melemahkan kepercayaan seseorang terhadap vaksin Corona.

Padahal faktanya, menurut situs Satgas Covid-19, vaksin bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan tubuh secara spesifik terhadap virus penyebab penyakit tertentu. Sehingga apabilla terpapar, seseorang akan bias terhindar dari penularan ataupun sakit berat akibat penyakit tersebut.

Media massa disini bertindak dengan cepat dalam membuat berita, dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat Indonesia untuk memberikan pemahaman bagaimana vaksin sebenarnya bekerja di dalam tubuh kita. Peran dan fungsi dari media massa tidak dapat terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Bentuk dan media massa pun kian berkembang. Peran dan fungsi media massa menjadi kebutuhan penting dalam komunikasi manusia.

Maka dari itu kita harus belajar dari kasus Atta Halilintar ini, jika kita membaca suatu berita kita juga harus memahami isi dari berita tersebut. Kita harus memilah-milah agar terhindar dari yang namanya hoax dan bersikap dengan tegas kepada media massa yang memberikan informasi dengan sumber yang tidak jelas.

Artikel ditulis oleh Adinda Kharin Sabillah Azzahra, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun