Sukabumi, 23 Februari.2023. Purabaya merupakan kecamatan di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Jarak dari Kota Sukabumi ke kecamatan Purabaya yaitu sekitar 37,5 kilometer. Letaknya termasuk strategis karena dilewati jalur provinsi. Luas wilayah Purabaya ini 10.498,145 Ha dan memiliki 7 Desa. Diantaranya yaitu Purabaya, Neglasari, Pagelaran, Cimerang, Citamiang, Margaluyu dan Cikarang.
Melihat dari aspek demografi jumlah penduduk kecamatan Purabaya terdapat 43.780 Jiwa. Selain itu masyarakat yang sudah memiliki keluarga berjumlah 13.649 KK (Kartu Keluarga). Sehingga kecamatan Purabaya ini memiliki kepadatan penduduk 3,76 jiwa/ha
Masyarakat Kecamatan Purabaya ini mayoritas memiliki mata pencaharian Petani. melihat dari potensi kecamatan Purabaya dengan kondisi tanah yang subur dan dikelilingi perkebunan dan Sebagian kehutanan. Maka dari itu banyak sebagian besar masyarakat bekerja disini tidak sampai keluar daerah.
Tidak hanya potensi dibidang perkebunan. Kecamatan Purabaya memiliki Potensi di bidang peternakan. Diantaranya seperti peternakan sapi, kerbau, domba, ayam pedaging.
Adapun potensi wisata di Kecamatan Purabaya yaitu Goa Kembar yang berada di Desa Cimerang. Wisata ini masih membutuhkan pengembangan akses menuju Goa Kembar karena jarak 31 kilometer dari Kota Sukabumi. Sedangkan jarak dari kantor kecamatan hanya 7 kilometer. Selain itu ada Curug Cirajeg berada di Desa Neglasari yang belum di peruntukan pariwisata di Kabupaten Sukabumi.
Melihat dari fasilitas Kesehatan yang ada di Purabaya sudah cukup baik. Terdapat puskesmas di Purabaya yang sudah termasuk BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) dengan fasilitas rawat jalan, rawat inap. Poned, dan memiliki laboratorium sederhana.
Kecamatan Purabaya ini memiliki sarana Pendidikan yang baik. Terdapat 54 Paud (Pendidikan Anak Usia Dini), 4 RA (Raudhatul Atfal), 3 TK (Taman Kanak- kanak), 23 SD (Sekolah Dasar), 8 MI (Madrasah Ibtidaiyah, 8 SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan 6 SMA (Sekolah Menengah Atas).
Purabaya ini tergolong memiliki banyak potensi. Maka dari itu, kecamatan ini tergolong masyarakat sebagian sudah sejahtera.
Daerah ini cukup ramai karena terdapat terminal. Di lingkungan sekitar terdapat toko-toko yang dapat memenuhi sandang, pangan, papan bagi masyarakat Kecamatan Purabaya. Banyak juga kendaraan umum yang melintas di Purabaya yang tujuannya ke Sagaranten.
Akan tetapi, Permasalahan jarak tempuh 37,5 kilometer dari Kota Sukabumi cukup memakan waktu. Kira – kira dibutuhkan sekitar 1 jam 25 menit jika menggunakan sepeda motor. Kondisi jalan menuju Purabaya sudah lumayan baik. Akan tetapi fasilitas di perjalanan masih minim. Seperti contoh lampu jalanan yang belum terpasang di jalanan menuju Purabaya. Hal itu, perlu diperhatikan karena penting bagi keselamatan.
Adapun akses menuju Purabaya tergolong masih terbatas. Menurut Sri Yuliani Sekretaris Kecamatan mengatakan bahwa “ akses ke Purabaya itu berjalan dengan baik sampai jam 5 sore. Lewat dari itu kendaraan umum sudah tidak beroperasi”. Hal ini menjadi suatu permasalahan di Purabaya karena akses yang terbatas.
Dampak dari minimnya akses aktivitas warga pun menjadi terbatas. Masyarakat harus mau tidak mau menghentikan segala aktivitasnya di jam 5 sore jika bergantung kepada kendaraan umum.
Namun, seiring perkembangan zaman dan peningkatan dari ekonomi di Kecamatan Purabaya. Banyak warga atau masyarakat memiliki kendaraan pribadi. Minimal memiliki satu motor dalam setiap keluarganya.
Faktor yang mempengaruhi akses kendaraan umum terbatas adalah dilihat dari fasilitas lampu jalan yang masih minim. Selain itu juga, menurut Sri Yuliani selaku sekretaris Kecamatan Purabaya akibat masyarakat sudah memiliki kendaraan pribadi jadi kendaraan umum peminatnya berkurang”.
Salah satu sopir pernah membuka suara kepada sekretaris Purabaya mengenai rendahnya minat dari kendaraan umum. Namun, hal ini tidak menjadi permasalahan yang cukup besar karena pengguna kendaraan umum nyatanya masih ada dan tetap menjadi peran penting.
Selain itu permasalahan lain di Kecamatan Purabaya adalah ruas jalan yang kondisi baik atau sedang 9.375 KM (26,04%) dan yang kondisi rusak atau rusak berat 26,625 (73,96%), sarana air bersih yang masih kurang disetiap desa sehingga sering mengakibatkan timbulnya penyakit akibat kekurangan air bersih, kondisi bangunan kantor Kecamatan Purabaya sudah lapuk, pembangunan web kecamatan tidak aktif sebagai sarana pelayanan publik, dan yang terakhir adalah sarana pendidikan yang masih kurang nyaman untuk dijadikan tempat belajar dan mengajar.
Maka dari itu, ada rencana kedepannya dari pihak kecamatan Purabaya yaitu dengan pembangunan kantor kecamatan Purabaya, rekonstruksi dan rehab berat ruas Jalan Kabupaten yang ada di Kecamatan Purabaya, meningkatkan digitalisasi pelayanan publik Desa dan Kecamatan, penataan destinasi wisata.
Dalam upaya peningkatan daerah Kecamatan Purabaya terdapat inovasi khusus. Diantaranya Kampung MASAGI (maju, sejahtera, agamis dan inovatif) yaitu sebuah inovasi dengan tujuan membentuk kampung yang berdaya dan maju, Sabaraya (Sapa Warga perbatasan Purabaya) yaitu kegiatan kunjungan camat bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat, Salima (Saung literasi masyarakat Purabaya) yaitu bertujuan untuk upaya membudayakan kegemaran membaca melalui perpustakaan.
Adapun harapan menurut Sri Yuliani selaku sekretaris kecamatan Purabaya yaitu “semoga kedepanya fasilitas di Purabaya ini dapat terpenuhi. dan program program khusus dilakukan untuk memajukan Kecamatan Purabaya ini dapat berjalan maksimal”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H