Mohon tunggu...
Dr. Adin Bondar Pasaribu
Dr. Adin Bondar Pasaribu Mohon Tunggu... Bekerja sebagai Pustakawan pada Perpustakaan Nasional RI

Lahir di desa Sorkam Barat Tapanuli Tengah SUmatera Utara. Sarjana dan Magister Ilmu Informasi dan Perpustakaan UNPAD dan Doktoral Ilmu Manajemen SDM UNJ. Berperan aktif menulis diberbagai media nasional. Penghargaan: - 2001 :Juara I (pertama) Lomba Penulisan Abstrak Artikel Majalah Perpustakaan diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI. - 2003 : Finalis Pemilihan Raja dan Ratu Baca-Tulis tahun 2003 - 2004 : Juara I (pertama) Sayembara Artikel Jamsostek Kategori Birokrat/Pemerintah tahun 2004 diselenggarakan oleh PT. JAMSOSTEK (persero) - 2004 : Juara I (pertama) Lomba Penulisan Ilmiah tentang Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Departemen Sosial RI - 2005 : 10 Finalis terbaik Lomba Imovation 2005 Kemenristek 2005.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Covid-19 Mengajari Kita Melihat Kekurangan

30 April 2020   21:43 Diperbarui: 30 April 2020   21:59 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya melihat kegagalan itu nyata, bahwa kita tidak mampu membangun hubungan baik, baik hubungan secara vertikal yaitu sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Sang Khalik, namun kita bebal dan mengandalkan pengertian dan kekuatan pikiran sendiri. Kita acap beribadah dan berderma hanya bersifat artifisial dan bahkan bermengah diri. 

Juga kegagalan membangun hubungan horizontal yaitu membangun hubungan antar manusia. Acap kita menghakimi sesama dan bahkan merasa diri paling benar dan suci. Kesombongan spritualitas  seperti ini memutus kasih pada sesama sebagai fondasi iman yang sesungguhnya.

Maka upaya menghentikan Covid 19 ini dibutuhkan hizrah kolektif, kembali kepada sifat asal manusia itu melalui penguatan kasih kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, juga antar sesama dan seluruh makhluk bumi. 

Tentu, gotong-royong menjadi fondasi kuat melakukan reformulasi hidup melalui karya, pekerjaan yang saling menolong, membantu dan meneguhkan serta patuh kepada aturan yang digariskan oleh pemerintah. Membantu yang lemah memperlengkapi yang kuat adalah menjadi prinsip dalam perencanaan pembangunan dan juga membangun hubungan antar manusia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun