Mohon tunggu...
Dr. Adin Bondar Pasaribu
Dr. Adin Bondar Pasaribu Mohon Tunggu... Ilmuwan - Bekerja sebagai Pustakawan pada Perpustakaan Nasional RI

Lahir di desa Sorkam Barat Tapanuli Tengah SUmatera Utara. Sarjana dan Magister Ilmu Informasi dan Perpustakaan UNPAD dan Doktoral Ilmu Manajemen SDM UNJ. Berperan aktif menulis diberbagai media nasional. Penghargaan: - 2001 :Juara I (pertama) Lomba Penulisan Abstrak Artikel Majalah Perpustakaan diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI. - 2003 : Finalis Pemilihan Raja dan Ratu Baca-Tulis tahun 2003 - 2004 : Juara I (pertama) Sayembara Artikel Jamsostek Kategori Birokrat/Pemerintah tahun 2004 diselenggarakan oleh PT. JAMSOSTEK (persero) - 2004 : Juara I (pertama) Lomba Penulisan Ilmiah tentang Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Departemen Sosial RI - 2005 : 10 Finalis terbaik Lomba Imovation 2005 Kemenristek 2005.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Covid-19 Mengajari Kita Melihat Kekurangan

30 April 2020   21:43 Diperbarui: 30 April 2020   21:59 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

(Jakarta 30/4). Tadi siang saya mengikuti kegiatan  Musrenbangnas. Perhelatan ini merupakan siklus tahunan perencanaan pembangunan untuk menselaraskan pembangunan nasional antara pemerintah pusat dan daerah. Dibuka  Presiden RI Joko Widodo pukul 11.30 WIB secara virtual, sekaligus memberikan arahan. 

Peserta diikuti para pengambil kebijakan di negeri ini, seluruh Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah seluruh Indonesia, yang selanjutnya tanggal 4-11 Mei 2020 akan dilanjutkan secara teknis oleh para perencana pembangunan pusat dan daerah secara virtual. Agenda Musrenbangnas juga memberikan penghargaan kepada Pemerintah Daerah terbaik dalam perencanaan pembangunan, yaitu Provinsi Jawa Tengah (terbaik 1), Provinsi Bengkulu (terbaik 2) dan Provinsi Jawa Timur (terbaik 3).

Presiden menyampaikan bahwa pandemi Corona-19 telah merubah tatanan dunia secara dramatis bukan saja masalah Kesehatan, juga masalah ekonomi secara global. Sekitar 135 juta penduduk dunia terancam kelaparan dan gizi buruk termasuk Indonesia. Tahun 2021 menjadi tahun recovery ekonomi. Disinilah perlu kesatuan visi dan misi antara pemerintah pusat dan daerah termasuk bagaimana Kepala Daerah mampu memilah dan memilah sektor potensial yang memberikan peluang dalam pemulihan ekonomi.

Presiden menyampaikan lima skema untuk perlindungan dan pemulihan ekonomi bagi sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bertahan terhadap dampak Covid-19 sebab disini menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang bisa dapat bertahan yang selamai ini tidak terjangkau oleh Lembaga Keuangan maupun Perbankan.

Skema pertama, pelaku usaha kecil dan menegah diupayakan jadi penerima bantuan sosial; skema kedua, intensif perpajakan bagi pelaku UMKM beromzet di bawah Rp.4,8 miliar per tahun; skema ketiga, relaksasi dan restrukturisasi kredir UMKM yang meliputi penundaan angsuran dan subsidi bunga bagi penerima permodalan bantuan; keempat, perluasan pembiayaan bagi UMKM berupa stimulus bantuan modal kerja; skema kelima, pemerintah melalui kementerian, Lembaga BUMN dan pemerintah daerah akan bertindak sebagai penyangga ekosistem UMKM.

Sangat menarik ketika sesi diskusi yaitu pandangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bahwa pandemi Covid-19 saat ini mengajari kita untuk melihat kelemahan dan kekurangan kita. Dijelaskan, bahwa Covid 19 membawa suasana batin masyarakat cemas, pesimis, tidak kreatif bahkan sebagian besar mengharapkan bantuan. Melalui kondisi saat ini perencanaan pembangunan harus mampu mendorong  ekonomi kerakyatan. Artinya, pernyataan ini mengajak para pelaku perencana pembangunan kembali kesifat asal yaitu membangun sesuai potensi dan kebutuhan masyarakat.

Dampak pandemic Covid-19 komponen sektor yang sangat berdampak adalah komponen yang mengandalkan komponen luar negeri seperti sektor parawisata, manifaktur, dll. Maka sektor ekonomi kreatif menjadi amat penting menjadi perhatian seluruh bangsa Indonesia.

Ganjar juga menjelaskan, bahwa Covid-19 membuka mata kita bahwa; pertama, pentingnya kedaulatan industri Kesehatan kita. Indonesia sangat kekurang APD, Laboratorium, tenaga medis. Namun berpeluang besar seperti terhadap penyediaan obat tradisional atau herbal dimana permintaan pasar dari Tiogkok sangat besar, tapi selama ini sector ini tidak menjadi prioritas. Kondisi sekarang permintaan herbal dari tiongkok meningkat. 

Kedua kedaulatan pangan. Kondisi seprti ini dibutuhkan ketersediaan pangan dalam negeri yang kuat; ketiga, Sumber Daya Manusia yaitu membutuhkan manusia yang kreatif dan berjiwa dermawan yaitu sensitivitas sosial. Oleh sebab itu, perlu adanya kebijakan nasional bagi seluruh ASN dan pejabat di negeri ini untuk memotong pendapatannya secara nasional membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.

Berbagai pandangan Bapak Gubernur Ganjar Pranowo, membawa saya pada perenungan mendalam, sehingga lahirlah pertanyaan perihal Covid-19? Apakah peristiwa ini sebuah tanda dan awal menyadarkan kita harus lahir kembali "Fitri" sebagai sifat awal ciptaan melalui kemurnian hati dan pikiran? 

sebagai orang yang awam saya memaknai pandemi Covid-19 ini adalah akibat dari keangkuhan manusia itu sendiri yang egois, tamak, sombong dan acap kali memproklamirkan bahwa dirinya yang paling kuat, pintar dan hebat sehingga hubungan kausalitas antara pencipta dan yang dicipta tidak lagi sempurna yang tergambar dari kesombongan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun