KONTRIBUSI MAHASISWA DALAM PENCEGAHAN RADIKALISME DAN TERORISME
Mahasiswa dapat mencegah tindakan radikalisme yang berujung terorisme melaui pengamalan pancasila di kehidupan sehari-hari. Mahasiswa dapat memberikan contoh yang baik agar menularkan kebaikan dari yang satu ke yang lain. Menurut Menteri Pertahanan Republik Indonesia, pembinaan kesadaran bela negara dan pemahaman terhadap Pancasila merupakan cara efektif untuk membendung pengaruh radikalisme dan terorisme. Selain itu, penanaman nilai-nilai Pancasila dapat mempersempit ruang gerak radikalisme dan terorisme melalui penguatan pemahaman masyarakat tentang toleransi antaragama dan kebangsaan (Raharjo, 2022).Â
Pancasila sudah menjadi harga mati sebab pancasila tak hanya sebagai ideologi negara dan bangsa, sebagai dasar negara, sebagai falsafah dan pegangan hidup bangsa sebagai kepribadian bangsa, dan sebagai konsesus dasar bangsa. Hal itu dapat menjadi solusi untuk berpikir moderat. Para pemuda sebagai seseorang yang akan menjadi penerus bangsa harus dengan semangat untuk mempelajari, memahami dan mengimplementasikan pancasila sehingga terjadi prinsip yang kuat dalam setiap individu para generasi penerus bangsa.
-  Apabila sila ke- 1 sampai sila ke-5 diamalkan dan diwujudkan, ide mengenai negara khilafah atau gagasan radikal lainnya tidak lagi diterima masyarakat Indonesia. Lalu di Era keterbukaan digital ini, kita juga bisa mencoba mencegah media menyebarkan ide-ide ekstremis. Mereka memainkan peran yang  sangat strategis dan efektif yang dapat mempengaruhi urusan nasional, regional dan internasional di berbagai bidang. Kekuatan media dapat dijadikan sebagai alat untuk mengubah persepsi, opini, dan kontrol sosial, yang dapat berujung pada kebijakan publik. Persepsi dan nilai-nilai yang disampaikan oleh media bisa menjadi persepsi secara keseluruhan orang.
- Melalui berita-berita yang disiarkan, secara tidak langsung telah memberikan referensi kepada masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, termasuk dalam hal pemberantasan radikalisme media, baik cetak, elektronik maupun online, karena tanpa kehadiran media, himbauan, fatwa, peringatan dan pemikiran pemangku kepentingan tidak akan ter ekspose ke publik. Â Media massa merupakan elemen integral dan penting dari masyarakat lokal, nasional, regional, maupun global untuk menyediakan berbagai kebutuhan informasi bagi masyarakat.
- Sehingga sebagai anak muda yang cerdas, menyaring informasi menjadi hal yang sangat penting sebelum berita di share atau di teruskan. Hal itu dapat menjadi benteng pertahanan diri masuknya pemikiran ekstrim di negara ini.
- Dalam mengatasi akar terorisme yang bermotif ideologis, doktrinal, serta penyebarannya yang bervariasi, sinergitas lembaga aparat keamanan dibantu dengan peran berbagai pihak, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, tokoh politik, tokoh agama, dan kontribusi dari media sangat diperlukan agar paham radikalisme dan terorisme di masyarakat tidak berkembang menjadi kekuatan yang dapat memecah NKRI.
- KESIMPULAN Â Â
- Radikalisme adalah ideologi sosial yang mencari perubahan melalui kekerasan. Dari sudut pandang agama, pengaruh dapat diartikan sebagai faktor agama yang sangat penting yang menyebabkan pengikutnya menggunakan kekerasan untuk meyakinkan orang lain yang berbeda pendapat agar menerima keyakinan yang dianutnya. Terorisme adalah sebuah ideologi yang mendorong terjadinya kekerasan, mereka tidak bisa menerima perbedaan, mereka percaya bahwa dirinya dan kelompoknya sempurna, mereka menyerahkan kesetiaan kelompoknya kepada pihak lain yang tidak sependapat melalui ancaman atau kekerasan.Â
- Di dunia digital, cara kelompok-kelompok aktif menyebarkan gangguan tidak lagi melalui pertemuan tatap muka di dunia offline, namun semakin meningkat melalui penggunaan teknologi informasi dan Internet. Peningkatan kesadaran keamanan nasional dan pemahaman terhadap Pancasila merupakan cara terbaik untuk mencegah pengaruh unsur kriminal dan terorisme. Misal bisa dimulai dengan diri sendiri yang menjadi contoh bagi masyarakat, melakukan gerakan sosialisasi, dengan menyebarkan pengetahuan pentingnya menerapkan Pancasila, ataupun bermedia sosial dengan cerdas agar tak cepat tergiring informasi yang salah.Â
- Kemudian essay ini pun bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran dan penambahan wawasan tentang pemikiran yang ekstrim. Disamping masih banyaknya kekurangan tetapi kami yakin essay ini akan memberikan manfaat bagi semua orang, maka dari itu kami ucapkan terima kasih atas semua pihak yang berkontribusi dalam penulisannya.
- Â
-
DAFTAR PUSTAKA
Â
Mulyadi. (2017). Peran Pemuda dalam Mencegah Paham Radikalisme. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Prosiding Seminar Nasional 20 Program Pascasarjana Universitas PGRI Â Â Â Â Palembang 25 November 2017. 248-255.
Muzakki, A. (2014). The roots, strategies, and popular perception of Islamic radicalism in Indonesia. Jurnal of Indonesian Islam, 8(1), 1-22.
Raharjo, S. (2022). Dampak Radikalisme Atas Nama Agama Bagi Kehidupan Masyarakat secara Luas. Jurnal PENA Vol. 36 Edisi Khusus Penelitian Unikal , 44-53.
Rahman, S. (2020). Risiko Anak Muda Terpapar Paham Radikalisme. Universitas    Airlangga Surabaya.
Rizal, M., Budiman, F., Salsabilla, A. R., Gunawan, M. A., & Nugraha, R. G. (2022). Penerapan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari sebagai Upaya Menangkal Radikalisme. Jurnal Kewarganegaraan, 1975-1981.
Yunus, A. F. (2017). Radikalisme, Liberalisme dan Terorisme:Pengaruhnya Terhadap Agama Islam. Jurnal Studi Al-Qur'an, 76-94.