Mohon tunggu...
Adina Anisnaeni Rizqina
Adina Anisnaeni Rizqina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret

Konten favorit saya mengenai pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Implementasi Pragmatik dalam Kehidupan Sehari-hari di Situasi Formal dan Nonformal

13 Maret 2023   13:54 Diperbarui: 13 Maret 2023   14:12 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan percakapan tersebut, frasa buang air kecil mempunyai makna denotatif, yaitu membuang air dalam jumlah yang kecil. Namun, secara pragmatik frasa tersebut justru bermakna kencing. Pemaknaan frasa buang air kecil sebagai kencing sendiri didasari karena frasa ini jauh lebih halus dan santun diucapkan mahasiswa kepada dosen dibandingkan dengan menyebut kata kencing secara langsung. Selain itu, secara denotatif kata belakang mempunyai makna lawan dari arah depan. Namun, apabila ditinjau dari segi pragmatik, kata tersebut justru bermakna toilet atau jamban. Kesantunan dan kehalusan juga menjadi alasan mengapa kata belakang dipakai untuk memaknai kata toilet atau jamban.

Implementasi pragmatik dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya di situasi formal saja, tetapi juga dalam situasi nonformal atau santai seperti di rumah. Berikut ini contoh implementasi pragmatik di lingkungan keluarga.

"Gulanya habis, Bu."

"Ini uangnya. Beli sana!"

Tuturan tersebut termasuk dalam tuturan tidak langsung dari anak kepada ibunya karena di balik kalimat "Gulanya habis, bu" mengandung makna bahwa si anak bukan hanya ingin memberi tahu bahwa gulanya sudah habis saja, tetapi juga mengandung makna tersirat bahwa sebenarnya ia meminta kepada ibunya untuk membeli gula lagi karena gulanya sudah habis. Kemudian, maksud atau tujuan tuturan anak tersebut dapat diterima dengan tepat oleh ibunya. Hal ini dibuktikan dengan jawaban ibunya yang memberikan uang untuk membeli gula.

Implementasi pragmatik dalam kehidupan sehari-hari digunakan saat kegiatan komunikasi. Untuk memahami maksud dan tujuan penutur, diperlukan ilmu pragmatik. Dalam pragmatik, terdapat aspek yang sangat penting, yaitu penutur (orang yang berbicara), lawan tutur (orang yang diajak berbicara), dan partisipan (orang ketiga). Dengan belajar pragmatik diharapkan kita dapat bertutur dengan santun baik dalam situasi formal maupun nonformal agar tidak menyakiti perasaan orang lain atau orang yang kita ajak berbicara.

Surakarta, 13 Maret 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun