Mohon tunggu...
R Adin Fadzkurrahman S.IP
R Adin Fadzkurrahman S.IP Mohon Tunggu... Ilmuwan - Kendal, Jawa Tengah

Seyogyanya saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Dengar Semesta Menangis

22 Februari 2018   12:25 Diperbarui: 22 Februari 2018   12:31 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanah subur nan ,mardika..

Batang kayu menjadi tanaman..

Samudera membentang luas..

Air dan susu cukuplah untuk menghidupi..

Sebenarnya itu adalah milik rakyat..

Adalah milik semesta, yang siapa saja boleh memakannya, mengambilnya..

Orang hina pun boleh mengambilnya..

Tapi kami punya kepercayaan pada orang yang belum kami jua kenal..

Ada pepatah anak singa tak akan memakan ibunya, lalu begitulah sebaliknya..

Tak juga begitu..

Hukum istilah para pepatah telah sirna..

Ternyata anak singa pun doyan memakan induknya..

Tak ada saudara membunuh saudaranya..

Tak juga begitu..

Karena memang mungkin kata itu hanya ada di jaman rasul..

Jaman sebelum perang Bharata bahkan..

Tanah kering kerontang..

Bencana melanda dimana-mana..

Aib bah merajalela..

Menghempas mimpi indah sang penyerah..

Sedang, pengemban mandat duduk layaknya manusia tuli,buta dan bisu..

Kepercayaan dari induk berbalik memakan induk..

Anak memakan induk..

Induk dimakan anak..

Bagai sebuah penjara yang hilang kesejatian..

Bagai aturan hilang keteruntukkan..

Pemilik diarahkan untuk dipenjarakan..

Sedang pengemban mandat duduk dengan beratus juta tali jerat..

Ini bukan kataku...

Atau kata tetangga...

Aku dengar semesta menangis...

Ingin aku menyampaikannya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun