Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial sudah menjadi hal dasar yang semua orang ketahui. Sebagai makhluk sosial pastinya selalu berkesinambungan dengan orang lain. Berinteraksi dengan orang lain merupakan hal wajib yang dilakukan oleh setiap manusia di dunia ini. Tanpa melakukan interaksi, manusia dirasa tidak bisa berjalan hidup dengan tentram serta damai. Dari hal tersebut, bisa dikatakan bahwasanya kehidupan manusia sangat ketergantungan dengan orang lain.
Dalam menjalani kehidupan sehari -- hari, manusia pastinya melakukan berbagai aktivitas yang dapat mengisi kehidupannya. Salah satu aktivitas yang selalu dilakukan oleh seluruh manusia yakni aktivitas yang berkaitan dengan perekonomian. Karena jika tidak melakukan kegiatan ekonomi, manusia dirasa akan kesusahan dalam hal bertahan hidup. Juga, setiap manusia pastinya juga membutuhkan kegiatan yang dapat memenuhi kepuasan sosial. Contohnya seperti berbagai kegiatan yang dapat menyenangkan hati, agar manusia dapat menjalani kehidupan dengan rasa enjoy.
Di setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia pastinya terdapat adanya interaksi di dalamnya. Dalam hal ekonomi contohnya, apabila hanya ada satu pihak, kegiatan ekonomi tidak bisa berjalan seperti umumnya. Dan di setiap kegiatan interaksi yang di lakukan oleh manusia, pastinya menimbulkan beberapa dampak positif dan negatif di dalamnya. Dampak positif dan negatif yang ditimbulkan tersebut biasa dikenal dengan sebutan eksternalitas. Mungkin kata eksternalitas masih dirasa asing bagi beberapa insan karena memang jarang sekali kata eksternalitas ini keluar dari mulut manusia.
Eksternalitas bisa diartikan sebagai suatu efek yang dirasakan oleh seseorang yang di akibatkan oleh suatu Tindakan yang dilakukan oleh orang lain. Dalam berbagai sumber atau literatur yang ada, terdapat beberapa definisi dan klasifikasi dari berbagai jenis eksternalitas itu sendiri. Dalam hal ekonomi, eksternalitas dapat hadir setiap kali kesejahteraan beberapa pihak ekonom yang secara langsung dipengaruhi oleh beberapa tindakan pihak lain di dalam perekonomian.
Seperti contohnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Di Kabupaten Jember sendiri tentunya terdapat eksternalitas yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Seperti dengan adanya Car Free Day, dimana ditiadakannya mobilisasi kendaraan bermotor di sekitar wilayah Alun - Â Alun Kabupaten Jember. Namun, di dalam pekan Car Free Day tersebut tidak hanya peniadaan mobilisasi kendaraaan bermotor, melainkan juga adanya pengadaan bazaar UMKM di sepanjang jalan sekitar Alun -- Alun Kabupaten Jember. Car Free Day sendiri biasa di laksanakan setiap hari Minggu pukul 6.00 hingga sekitar pukul 10.00. tidak mengurangi fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau, adanya Car Free Day juga digunakan sebagai ajang olahraga bersama bagi sebagian masyarakat Kabupaten Jember.
Dengan adanya Car Free Day sendiri sirasa memiliki banyak sekali dampak positif yang dihasilkan bagi beberapa pihak yang terkait. Bagi bidang sosial, Car Free Day dirasa dapat menumbuhkan rasa sosial yang tinggi antar masyarakat di mana masyarakat dapat bersosialisasi atau bercengkrama dengan orang lain, sehingga menimbulkan hal positif yang terjadi. Dalam hal ekonomi, pastinya UMKM berasa di untungkan karena bisa menjadi bagian dari adanya Car Free Day di Kabupaten Jember ini.
Salah satu warga Kabupaten Jember, Maghfira, menyatakan bahwasanya dirinya sukan mengunjungi Car Free Day di Alun -- Alun Kabupaten Jember Bersama rekan serta kerabatnya untuk sekedar menikmati hari libur dengan menikmati kuliner serta berfoto selfi. "Car Free Day tempat yang cocok untuk dijadikan sebagai kegiatan bersantai saat libur kuliah. Untuk saya sendiri tidak perlu jauh-jauh, sekadar menikmati hari libur, agar tidak jenuh. Di sini juga beragam kegiatan yang orang lain lakukan, seperti olah raga, orang berjualan, komunitas yang bermacam-macam yang menurut saya cocok untuk dijadikan tempat bersantai dan refreshing" Ucap Maghfira, selaku mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Adanya pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwasanya Car Free Day di Alun -- Alun Jember merupakan salah satu Eksternalitas dengan arah positif yang terjadi di Kabupaten Jember. Mengapa di katakana seperti itu? Karena beberapa pihak yang terkait di dalam hal tersebut merasa sama -- sama di untungkan dan mungkin hanya memiliki sedikit sekali kerugian. Di dalam hal ekonimi, contohnya UMKM pastinya merasa di  untungkan karena dengan adanya Car Free Day dapat menambah penghasilkan para UMKM karena melejitnya jumlah konsumen yang ada. Sehingga pihak UMKM bisa memiliki penghasilan yang lebih daripada hari -- hari biasanya yang berjualan tidak di dalam area Car Free Day. Bagi pihak lawan, atau pengunjung Car Free Day sendiri, pastinya juga menumbulkan dampak positif. Contohnya seperti lebih mudah mencari jajanan, lebih bisa menimbulkan kesenangan dalam hati, dan masih banyak lagi.
Adanya keuntungan di dua belah pihak secara tidak langsung pastinya bisa di rasakan. Dengan contoh tiap minggu kedepannya, jumlah UMKM yang ikut serta berpartisipasi selalu bertambah banyak dengen berbmacam -- macam produk yang di jual. Mulai dari makanan, pakaian, alat rumah tangga, dan masih banyak lagi. Tidak hanya hal -- hal yang dapat dibeli, di Car Free Day sendiri juga terdapat banyak arena permainan bagi anak -- anak kecil. Contohnya seperti mandi bola, melukis, trampoline, dan masih banyak lagi. Hal tersebut juga dirasa menguntungkan bagi masyarakat yang memiliki anak kecil karena tidak perlu susah mencari hiburan bagi anak -- anaknya. Di lain sisi, para orang tua yang sedang mengantarkan anaknya untuk mencari kesenangan, juga bisa diselingi dengan orang tua yang membeli kuliner di sekitarnya. Hal tersebut juga sangat menguntungkan bagi ke dua belah pihak yang terkait.
Adanya eksternalitas positif ini tentunya dapat menambah citra Kabupaten Jember di mata beberapa orang luar. Dengan adanya eksternalitas positif ini, pastinya membuat acra Car Free Day di Alun -- Alun Jember ini semakin di dukung oleh pihak pemerintah. Selain untuk memenuhi fungsi Ruang Terbuka Hijau yakni sebagai sarana masyarakat untuk melakukan berbagai hal, acara ini juga bisa membuat pihak -- pihak kecil seperti UMKM merasa di untungkan. Jadi, Car Free Day ini bisa juga membantu untuk memperbaiki perekomomian beberapa masyarakat di Kabupaten Jember, tertujunya adalah masyarakat yang bekerja sebagai pedagang kaki lima. Namun agar bisa mengurangi dampak negative kecil yang ada, pemerintah bisa membuatkan stand atau arena yang tidak berada di jalan raya untuk beberapa UMKM yang berdagang agar UMKM yang banyak tersebut bisa memiliki tempat untuk berjualan tidak hanya saat Car Free Day saja. Saat ini memang sudah ada tempat bagi UMKM di bahu Alun -- Alun Kabupaten Jember, namun dirasa kurang luas karena UMKM yang berjualan pada saat Car Free Day bernar -- benar Sngat banyak dan padat. Jadi disegerakan untuk menyediakan lahan lagi agar para UMKM yang lain juga bisa merasakan bagaimana rasanya berjualan setiap hari di Alun -- Alun Kabupaten Jember yang terlihat tidak pernah sepi oleh pengunjung dari masyarakat Kabupaten Jember sendiri atau bahkan dari masyarakat luar Kabupaten Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H