Mohon tunggu...
Adin Nidauddin
Adin Nidauddin Mohon Tunggu... -

Graduate Al azhar univ, pasca IAIN, staf pengajar PESMA IAIN Surabaya.\r\nvibra valent scripta manen, aku menulis aku abadi..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Madu Hitam" Kecap Khas Mesir

16 September 2010   15:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:12 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_259828" align="alignright" width="180" caption="Timsah (Buaya) Merek Kecap"][/caption] Pertama kali Saya mendengarkan istilah 'asal aswad (madu hitam), yang terbayang adalah salah satu jenis madu yang berwarna hitam. Namun ternyata bayangan saya itu salah, karena madu hitam adalah istilah untuk kecap di Mesir. Kecap rasa madu, mungkin bisa dibilang begitu, ketika menebak maksud dari nama madu hitam yang ternyata kecap itu. lantaran, cairan kecapnya sangat kental dan lebih manis daripada lazimnya kecap di indonesia. Kemasanya pun tidak berbentuk botol ato kemasan bungkus plastik semisal kecap ABC. Kecap 'madu hitam' itu dikemas dalam kaleng plastik mini. Harganya pun lumayan ringan disaku, karena bisa didapat dengan tiga logam uang koin seharga 1 pound dan 1 logam 50 piaster, atau sebanding dengan Rp5.500. Di Mesir juga, ketika anda ingin bertanya untuk membeli kecap, maka sang penjual itu akan memberikan anda saos. Karena kecap disini bermakna saos (sauce-Ketchup). Sehingga istilah 'asal aswad menjadi istilah baku bagi kecap ala Mesir ini. Pemakaianya pun tidak jauh berbeda dengan penggunaan kecap di tanah air, yaitu sebagai bahan tambahan makanan bagi anda yang lebih menyukai kecap dari pada saos. Disamping itu, juga menjadi bumbu untuk masakan seperti rendang, semur dan masakan lainya yang membutuhkan kecap sebagai salah satu bahan inti. Meskipun memang rasanya tidak semantap kecap indonesia yang mempunyai banyak variasi merek dan rasa itu. Dan bagi saya, juga kebiasaan sebagian orang jawa lainya, yaitu kurang pas rasanya kalau makan tidak ditemani dengan kecap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun