[caption id="attachment_259828" align="alignright" width="180" caption="Timsah (Buaya) Merek Kecap"][/caption] Pertama kali Saya mendengarkan istilah 'asal aswad (madu hitam), yang terbayang adalah salah satu jenis madu yang berwarna hitam. Namun ternyata bayangan saya itu salah, karena madu hitam adalah istilah untuk kecap di Mesir. Kecap rasa madu, mungkin bisa dibilang begitu, ketika menebak maksud dari nama madu hitam yang ternyata kecap itu. lantaran, cairan kecapnya sangat kental dan lebih manis daripada lazimnya kecap di indonesia. Kemasanya pun tidak berbentuk botol ato kemasan bungkus plastik semisal kecap ABC. Kecap 'madu hitam' itu dikemas dalam kaleng plastik mini. Harganya pun lumayan ringan disaku, karena bisa didapat dengan tiga logam uang koin seharga 1 pound dan 1 logam 50 piaster, atau sebanding dengan Rp5.500. Di Mesir juga, ketika anda ingin bertanya untuk membeli kecap, maka sang penjual itu akan memberikan anda saos. Karena kecap disini bermakna saos (sauce-Ketchup). Sehingga istilah 'asal aswad menjadi istilah baku bagi kecap ala Mesir ini. Pemakaianya pun tidak jauh berbeda dengan penggunaan kecap di tanah air, yaitu sebagai bahan tambahan makanan bagi anda yang lebih menyukai kecap dari pada saos. Disamping itu, juga menjadi bumbu untuk masakan seperti rendang, semur dan masakan lainya yang membutuhkan kecap sebagai salah satu bahan inti. Meskipun memang rasanya tidak semantap kecap indonesia yang mempunyai banyak variasi merek dan rasa itu. Dan bagi saya, juga kebiasaan sebagian orang jawa lainya, yaitu kurang pas rasanya kalau makan tidak ditemani dengan kecap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H