Mohon tunggu...
Adin Syekhuddin
Adin Syekhuddin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hitam adalah hitam dan putih adalah putih, aku tidak suka abu-abu !

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Padi, Semakin Berisi Kok Semakin Redup

28 Februari 2011   16:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:11 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini tak lebih dari sebuah ungkapan kekecewaan dari seorang penikmat syair dan lantunan musik grup Band Padi biasa, rasanya berlebihan jika aku mengaku salah seorang Sobat Padi.

Jujur saja, aku bahkan malas untuk menghabiskan waktu membaca riwayat hidup personil Padi, apa hoby-nya, atau siapa pacar/istrinya.

Yang kutahu dari Padi hanya Fadly, Piyu, Ari, Rindra, dan Yoyok. Sekali lagi aku cuma penikmat syair dan musiknya, tidak lebih.

Baru di tahun 2000-an aku mengenal musik Padi (sudah kubilang, aku bukan Sobat Padi). Beberapa lagu-lagunya (kebetulan) menyentuh dan pas dengan suasana hati saat itu.

Sebutlah, lagu-lagu hits Padi yang (masih) kuhafal mati sampai sekarang ada Kasih Tak Sampai, Sobat, Mahadewi, Tak Hanya Diam, Semua Tak Sama, dan Kau Seperti Kekasihku.

Jujur saja, kalau Anda berumur 20-30 tahun, pasti punya cerita atau kenangan tersendiri dengan salah satu judul lagu Padi di atas. (Lagu Kesukaanku KTS dan KSK)

Kalau tidak salah ingat, album terakhir Padi "Tak Hanya Diam" dilempar ke pasaran kuartal kedua 2007. Album pertama mereka berjudul Lain Dunia (1999), Sesuatu Yang Tertunda (2001), Save My Soul (2003), Padi (2005). Semua albumnya mendapat platinum bahkan quaadraple platinum, lho...

Setelah album "Tak Hanya Diam", beberapa tahun lamanya Padi seperti mengalami kefakuman karya. Satu-satunya lagu Padi yang masih sering kita dengar adalah soundtrack "Upin dan Ipin" (apa sih judulnya).

Lama tidak terdengar kabar dan karyanya, tiba-tiba mata publik dihenyakkan dengan ditangkapnya Yoyok, sang Drummer. Filosofi Padi dari namamu sungguh membuatku kecewa.

Awalnya, saya fikir tidak beredarnya Padi di layar kaca atau konser live karena mereka tengah bersemedi. Maklum, jeda dari satu albun ke album Padi rata-rata dua sampai tiga tahunan.

Setelah Yoyok ditangkap karena "nyabu", dapat dipastikan Padi akan semakin "merunduk". Mungkin sudah saatnya, kucari kembali kaset dan MP3 mereka untuk sekedar mengenang masa lalu, saat Kasihku Tak Sampai atau saat kulihat Kau Seperti Kekasihku.

Yang punya link download lagu-lagu Padi, monggo di share ya... Siap-siap kali aja kaset dan MP3 koleksiku hilang/rusak. "Semakin Tua Semakin Merunduk, Terus  Redup"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun