Aku masih ingat waktu itu tahun baru, dimana orang-orang main kembang api. Orang tua sebaliknya malah melarang menggunakannya.
Hal tersebut bukan sekali dua kali, tetapi rutin. Banyak momen yang orang tua batasi karena mereka melihat manfaat yang ada di dalamnya.
Di situ aku belajar untuk senantiasa bersikap curiga terhadap segala sesuatu yang baru. Bukan berarti itu tidak boleh, tetapi selektif mengonsumsi informasi perlu lebih bijak.
Bahaya FOMO membuat kita menjadi adiksi terhadap media sosial. Seseorang akan terdorong untuk lebih impulsif scroll media sosial.
Studi yang dilakukan oleh James A. Robert dan Meredith E. David dari Baylor University menjelaskan adiksi media sosial akibat FOMO.
FOMO secara signifikan mempengaruhi perilaku media sosial. Individu dengan FOMO yang tinggi lebih cenderung melakukan pengecekan platform media sosial secara kompulsif untuk menghindari perasaan ditinggalkan.
Intinya ialah selektif terhadap informasi populer di dunia maya adalah langkah yang bijaksana bagi kita dalam menghindari FOMO.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI