Mohon tunggu...
ADI MUKTI
ADI MUKTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Banyak menulis berarti banyak membaca. Support aku di https://sociabuzz.com/justukiyoo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sabar Bukan Kebajikan, Melainkan Penghargaan

7 Juni 2024   23:42 Diperbarui: 7 Juni 2024   23:53 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: unsplash.com/mickelindstrom

Tidak ada hari tanpa teriakan, ada moment orang-orang dengan nada tinggi penuh kekesalan. Aku ingin memastikan apakah dia marah akibat muak atau sekedar ingin atensi seseorang.

Sedikit heran dengan orang yang tempramental, mudah melontarkan ekspresi mental. Perkara kecil atau pun besar, sama saja, begitu gatal.

Aku sungguh bingung, kenapa manusia gampang tersinggung. Padahal tak semua orang tahu apa yang membuat ia merasa dirundung.

Di satu sisi, ada manusia dengan sabar diatas apapun. Ia tidak tertarik pada masalah kecil maupun bejibun.

Tidak gampang menjadi sabar, karena butuh keterampilan menghadapi pikiran dan hati yang berdebar. Belum lagi jika bertemu dengan orang yang berbicara kasar.

Aku mencoba untuk menjadi dia, tapi ternyata tidak mudah. Berusaha diplomatis di setiap kondisi butuh hati yang tabah. Berat, tapi itulah yang membuatnya berbeda.

Orang mengira sabar itu adalah kebajikan, tapi sabar adalah sebuah penghargaan. Sebuah sikap yang melewati pengorbanan keegoisan, menantang emosi yang disebut kemarahan.

Bahkan ketika kau berada dalam posisi kerugian atau menjadi korban, dimana kemarahan sebenarnya adalah kewajaran, tapi kau memilih sabar dan tenang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun