Mohon tunggu...
ADI MUKTI
ADI MUKTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Banyak menulis berarti banyak membaca. Support aku di https://sociabuzz.com/justukiyoo

Selanjutnya

Tutup

Music

Terapi Musik untuk Anak Autisme: Riset Mengatakan Mampu Mengembangkan Motorik dan Kesadaran Diri

14 Februari 2024   18:10 Diperbarui: 14 Februari 2024   18:13 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak berkebutuhan khusus atau biasa disebut autisme ini memiliki keterbatasan dalam sistem sarafnya, berbeda dari manusia normal. Terkadang memiliki tantangan bagi mereka yang mengidap autisme terutama masa anak-anak.

Ini mendorong manusia untuk berupaya mengatasi kendala bagi anak autis terutama ketika mereka berinteraksi sosial. Emosi yang mudah berubah menciptakan penghalang dalam berkomunikasi.

Namun, penelitian menemukan solusi yang mengatasi masalah pada anak autisme. Terapi musik, diketahui dapat menstimulus aksi sosial.

Mengutip Big Think, ini bermula oleh seorang komposer dan pianis Amerika, Paul Nordoff dan Clive Robins yang berprofesi sebagai guru anak-anak berkebutuhan khusus). Pada tahun 1950 hingga 1970-an mereka mencoba mengembangkan pendekatan terhadap intervensi terapi musik.

Mereka berdua percaya semua orang, terlepas memiliki keterbatas seperti patologi, penyakit, disabilitas, atau trauma memiliki kemampuan untuk membuat musik. Terapi ini berfokus pada pentingnya pembuatan musik dalam mengembangkan keterampilan. Kesadaran diri, dan kapasitas interaksi sosial.

Dari hasil pengamatan didapatkan kelompok kecil anak-anak yang mendengarkan musik bersama dapat membuat nyaman dalam bernyanyi atau mengekspresikan diri di depan orang lain. Selain itu, musik dapat meningkatkan kemampuan motorik dan kesadaran tubuh.

Penelitian dalam Journal of Music Therapy tahun 2004 mendapatkan intervensi musik yang digunakan pada anak-anak dan remaja yang mengidap gangguan spektrum autisme dapat meningkatkan perilaku sosial mereka.

Tidak berhenti disitu, studi tahun 2018 oleh Rebecca M. Jones yang diterbitkan oleh Science Translational Medicine menunjukkan hal yang sama. Terapi musik dapat meningkatkan fokus dan perhatian serta upaya komunikasi (vokalisasi, verbalisasi, dan gerak tubuh).

Musik terbukti menjadi penenang bagi manusia. Bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga obat untuk mengurangi beban psikologi dan berlaku bagi semua kalangan.

Anak autisme sedang mendengarkan musik (sumber:unsplash.com/alirezaattari)
Anak autisme sedang mendengarkan musik (sumber:unsplash.com/alirezaattari)

Selain untuk peningkatan aksi perilaku sosial autisme, psikologi positif juga mengatakan manfaat lain dari musik seperti mengurangi kecemasan dan gejala fisik stress. Musik dapat merelaksasi otot sehingga dengan mudah melepas ketegangan di tubuh anda.

alam uji coba terkontrol secara acak, Sharda dkk . mengevaluasi efek intervensi musik selama 8 hingga 12 minggu pada anak autis berusia 6 hingga 12 tahun, membandingkan terapi musik dengan intervensi kontrol non-musik untuk menentukan apakah intervensi musik akan meningkatkan keterampilan komunikasi sosial dan mengubah konektivitas otak.

Anak-anak yang berada dalam kelompok intervensi musik mengalami peningkatan dalam bahasa yang dilaporkan orang tua, hubungan sosial, dan kualitas hidup keluarga dibandingkan dengan kelompok kontrol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun