Mohon tunggu...
Adimas Yudha putra
Adimas Yudha putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Padi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengindentifikasi Etika, Norma, dan Perilaku Bisnis dalam Islam

29 Oktober 2024   21:38 Diperbarui: 29 Oktober 2024   21:42 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alquran dan sudut pandang isinya lebih banyak membahas tentang kehidupan manusia baik pada individual maupun koektivitas. Salah satu aspek yang dibahas dalam alquran adalah tata cara suatu yang baik dan buruk dalam melakukan kegiatan bisnis. Tatacara melakukan kegiatan bisnis ini diseut dengan ertika bisnis.

Etika dipahami sebagai perinsip yang mengatur kehidupan manusia. Berbeda dengan moral, etika adalah refleksi kritis dan interpretasi moraliras alasan megapa sesuatu itu baik ataupun buruk. Membohongi orang lain itu buruk atau tidak baik. Ini berada pada tataran moral. Perbedaan atara moral dan etika sering kabur dan disamakan. Intinya moral dan etika diperlukan bagi manusia untuk hidupnya tertur danbermatabat.etika sebagai nilai-nilai dan norma-norma mora seju manan di praktikan atau justru tidak di praktikan, seharusnya di praktikan.

Bisnis tidak lepas dari kegiatan manusia. Seagai kegiatan ekonomi manusia, bisnis juga dihadapi ada pilihan factor prokduksi, efiensi dan efektifitas. Dari jaman dulu sampai sekara, masalah etika dalam bisnis tidak begitu mendapatkan tempat. Dalam ekonomi jaman dulu banyak berkeyakian bawah bisnis tidak terkai dengan etika, namun untuk mencarikeuntukang belaka. Tidah juga manusia menjadi korbannya untuk mencari keuntunga sebanyak mungkin, lingkungan rusak dan karakter budaya serta agama di tercempahkan.

Islam melalui alquran dan hadis telah mengantr bagimanan dalam kegitan bisnis yang di jalan kan dapat memberikan kemakmuaran dan kebahagiaan baik unruk lingkungan maupun lingkungan di luar bisnis.

Islam ialah sumber dari segalah nilai serta etika dalam kehidupan manusia secara merata, tercantum bisnis. Islam mempunyai pengetahuan yang komprehensif tentag etika bisnis. Mulai dari prinsi bawah, pokok- pokok dalam perdagangan, aspek penciptaan, tenaga kerja modal organisasi, distribusi kekayaan, permasalahan upah, benda serta jasa, kualifikasi dalam bisnis, hingga kepada etika sosial ekonomi yang menyakut hak kepunyaan serta ikatan sosial.

Islam tidak membatasi umatnya dalam berbisnis, namun ada batasnya yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam alquran pada ayat (Al- Baqarh:275).

Islam menempatkan kegiatan bisnis di posisi yang amat setategis daam aktivitas manusia dalam mencari rezeki dan kelangsuang hidup mata pencaharian. oleh karena itu, sangngat penting untuk adanya etika daam berbisnis. Tentu saja, etika harus di perhatikan dalam kegiatan bisnis etis.

Sakah satu etika bisnis islam yang baik adalah kejujuran. Bagian dari kejujuran adalah seseorang pegusaha yang selalu teruka transparan saat jual beli. Keuntungan lain yang diinkan islam adalah kepercayaan pembisnis memiliki hati yang tanggap, dengan memenuhi hak-hak allah dan manusia, menjaga muamalah dari unsur-unsur di luar batas atau aktivitas yang tidak bergunan. Selaiitu pengusaha muslim haru amanah dalam berbisnis agar dia tidak menyelahgunakan kepercayaan yang di berikan berikan padanya.

Prinsip-prinsip etika dalam islam

Prinsip- prinsip dalam bisnis sempat dicoba oleh nabi serta para teman- temannya. Kenyataan ini jadi fakta oleh banyak orang, kalau tata bbisnis yang berkeadilan, sempat terjalin di Madinah. Nilai, sepirit serta ajar yang dibawah nabi berguan buat membangun tata metode bisnis, yang akirnya terwujut dalam tata bisnis di dunia yangberkaitan tentang 5 aksioma etika bisnis:

  • Prinsip kestuan atau tauhid
  • Prinsip kesatuan ataupun tauhid selaku landasa filosofis yang jadi pondasi awal tiap Langkah seseorang muslim dalam mejalankan guna kehidupan. Serta landasan tauhid bertitik tolak pada keridhoan allah, tata metode yang dilakukn sesui syariahnya. Dalam aktivitas bisnis serta distribusi diikatkan pada perinsip serta tujuan. Tauhid ialah wacana teologis yang mendasari kegiatan manusia, tercantum aktivitas bisnis. Tauhid mengarahkan manusia sebagi mahluk ilahiya, wujud mahluk yang mempunyai allah. Demikian aktivitas bisnis tidak lepas dari penggawasan allah serta melakukan titah allah.
  • Prinsip keadilan atau kesemimbangan
  • Ajaran islam diarahkan buat membentuk kepribadian seseoragyang mempunyai perilaku serta perilku yang balance serta adil dalam kehidupanantara manusa dengan dirinya sendiri, dengan warga serta dengan area. Dalm islam keadilan selaku perinsip prinsip yang menujukan kejujuran, penyeimbang, kesederhanaan serta kesetaraan merupakan nilai- nilai moral ditekankan dalam alquran. Islam tidak menhancurkan kebebasan pribad iyu sendiri serta karenanya pula melindungi kepentingan warga yang terdiri dari individu itu sendiri dengan kepentingan warga bukan kebalikannya dalam beraktifitas didunia kerja serta bisnis, islam menharuskan berbuat adil, tidak terkecuali pada pihak yang tidak di gemari. Ini terdapat pada surat (al-maidah:8)

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakaan"

  • Perinsip kebenaran, kebijakan dan kejujuran
  • Nilai kebenaran merupakan nilai- nilai yang disarankan dalam ajaran islam. Dalam alquran aksioma kebenarannya keadilan serta kebajikan yang ditegaskan atas keharusan penuhi perjanjian dalam bisnis. Dalam kontes bisnis kebenaran dimaksutkan sebagi hasrat. Siap serta sikap yang benar tercantum peroses pencarian ataupun perolahan komonitas pengembangan ataupun dalam upaya buat mendapatlkan ataupun meningkatkan keuntungan. Dalam perinsip ini memiliki 2 faktor berarti, iyaitu kebajikan serta kejujuran. Kebijakan bisnis terwujut dalam keinginan serta kerahmaan dalam bermuamalah, sebaliknya kejujuran diarahkan dengan perilaku jujur dalam seluruh proses bisnis yang dicoba tanpa penipuan sedikitpun. Dengan perinsip kebenaran ini hingga etika bisnis islam sangngat melindungi serta erlaku preventif terhadap mungkin terdapatnya kerugian salah satu pihak yang melaksanakan traksasi, kerja sama ataupun perjanjian dalam bisnis. Ini terdapat pada surat (al-lsra : 35)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun