Mohon tunggu...
Adimas Agung Mulyana
Adimas Agung Mulyana Mohon Tunggu... Penulis - Content writing

Hi, I am a content writer and digital marketer

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Kandang Babi

17 Desember 2024   09:15 Diperbarui: 17 Desember 2024   15:20 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Josef Stalin / Bundesarchiv, Bild 183-R80329 / CC-BY-SA 3.0 

Squealer, babi yang bertugas menyebarkan propaganda, memainkan peran penting dalam membentuk opini dan menutupi penyimpangan Napoleon sebagai petinggi. Ini menggambarkan bahayanya propaganda dalam memanipulasi kebenaran demi mendukung kepentingan penguasa.

Bahaya Ketidaktahuan dan Kepatuhan Buta

Binatang seperti Boxer, kuda pekerja keras yang selalu berkata "Napoleon is always right" (Napoleon selalu benar), melambangkan rakyat yang terlalu patuh pada penguasa tanpa mempertanyakan kebijakan mereka. Ketidaktahuan ini membuat mereka mudah dieksploitasi.

Sejarah Berulang

Revolusi yang awalnya bertujuan untuk kebebasan justru menciptakan tirani baru. Orwell memperingatkan bahwa tanpa pengawasan dan kesadaran kolektif, sejarah cenderung mengulang pola yang sama.

Ada sebuah kalimat pamungkas luar biasa yang Orwell tulis pada akhir buku:
"The creatures outside looked from pig to man, and from man to pig, and from pig to man again; but already it was impossible to say which was which." (Makhluk-makhluk di luar memandang dari babi ke manusia, dari manusia ke babi, dan kembali lagi dari babi ke manusia; tetapi sudah mustahil untuk membedakan satu dengan yang lainnya.)
Kalimat ini menggambarkan bagaimana pemimpin yang awalnya menjanjikan perubahan justru menjadi sama buruknya dengan pendahulu.

Animal Farm bukan sekadar cerita tentang binatang di sebuah peternakan. Buku ini adalah kritik tajam terhadap sistem politik yang gagal menjaga janji-janji revolusi. Melalui tulisan "Politik Kandang Babi" ini, Orwell mengingatkan kita untuk terus waspada terhadap tirani, propaganda, dan pemimpin yang mengkhianati rakyatnya. Sebuah pelajaran penting tentang bagaimana kekuasaan harus selalu diawasi agar tidak merugikan mereka yang paling rentan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun