Dengan melihat pola dari lirik lagu ini, pada dua bait pertama terdapat empat baris, pada bait ketiga terdapat lima baris, namun pada bait keempat hanya terdapat dua baris, dan pada dua bait terakhir kembali menjadi lima baris. Ini menunjukkan bahwa struktur lirik lagu tersebut menganut campuran jenis puisi distikon,quatrain, dan quint, namun iya menganut pola rima jenis puisi quint.
Interpretasi
Pembuatan karya ini cenderung menggunakan kata-kata yang rumit. Diksi yang digunakan adalah kata-kata seperti cerita, Jakarta, nestapa, dan berbagai kata yang berakhir dengan a sehingga pola rimanya menjadi a-a-a-a.Â
Namun diksi lain yang digunakan seperti gundah, gulana, gegap, yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang memberikan kesan bahwa karya ini serasa nostalgia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H