Mohon tunggu...
adi renda nugroho
adi renda nugroho Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Enginer

Aku suka dengan takdir kopi takdirnya pahit dan takdirku mencintaimu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Proses dalam Industri AMDK (Air Mineral dalam Kemasan)

5 Januari 2023   12:44 Diperbarui: 5 Januari 2023   12:58 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama-tama mari kita buka dengan salam assalamu'alaikum WR. WB.  Salam sejahtera bagi kita semua semoga teman-teman bahagia dan sehat selalu tentunya 

Air dalam dunia industri di bagi menjadi tiga jenis air mineral, air demineral, dan raw mineral.  Lalu di bagi 3 lagi berdasarkan kandungan asam pada air tersebut ada air basa,air netral, dan air alkali ketiga jenis pertama di bagi berdasarkan mineral di dalam air tersebut dan ketiga jenis ke dua di bedakan berdasarkan ph air. 

Namun dari jenis-jenis air tersebut kali ini saya hanya akan menjelaskan proses air mineral dengan ph normal, untuk air demineral, raw mineral, air alkalin, dan air basa akan kita jelaskan di lain kesempatan. 

Ilmu ini saya dapatkan saat saya bekerja di salah satu perusahan AMDK dengan merek yang cukup terkenal di indonesia. 

1.SUMUR

di dasar tanah sana terdapat batu-batuan andesit yang mengandung banyak unsur seperti mineral dan zeloit  air yang menguap dari laut mengalami proses destilasi alami menguap menjadi titik-titik air karena tekanan atmosfer dan tarik menarik antara gravitasi bumi dan matahari air yang menguap melayang-layang di udara menjadi gerombolan awan lalu jatuh ke bumi menjadi hujan. Dalam teori air hujan adalah air tanpa mineral dan memiliki ph yang cenderung rendah saat meresap ke dalam tanah air dari hujan mengalami perubahan kandungan yang kita tidak tau bisa saja terkena bakteri dari kotoran hewan limbah rumah tangga bahkan bangkai. 

Lalu tersimpan di dalam tanah menjadi yang kita kenal sebagai sumber.  Sumber di bagi menjadi tiga kategori. Sumber dangkal berkisar 3 -12 m di bawah permukaan tanah, sumber sedang 12-50 meter di bawah permukaan tanah,dan sumber dalam di bawah 50 meter. Saat pengeboran sumur di industri AMDK  biasanya kita mengebor di kedalaman 100-150 M di bawah permukaan tanah hal itu di tujukan agar tidak mengganggu sumber mata air dari penduduk sekitar dan juga menghindari limbah dari rumah tangga berupa detergent kotoran ternak dan lain sebagainya.  

Setelah pengeboran selesai kita biasanya memasang casing untuk menghindari longsor tanah ke dasar sumber ber diameter 6" lalu di dalam casing itu baru kita masukan pompa berjenis 7 stage atau biasa di kenal submersible /pompa celup. Dari pompa di alirkan melalui pipa stainless menuju ground water tank 

2. Ground water tank 

Di sini  biasanya di batasi sekat pemisah di tengah-tengah ground water tank  berupa dinding setinggi 1 meter atau lebih  ini semua di desain untuk proses pengendapan lumpur yang sedikit demi sedikit terbawa oleh pompa air di dasar sumur. Bayangkan saja sebuah kubus yang besar lalu di tengah-tengahnya pada bagian dasar di buat sekat sampai tingginya kurang lebih 1/4 dari kubus itu. Pipa keluaran dari pompa biasanya memiliki arus air yang lumayan kuat. 

Anggap saja kubus yang di batasi sekat itu memiliki dua bagian bagian A di mana tempat itu adalah pertama kali air masuk dari sumber ke ground water tank dan pipa keluaran dari sumber itu harus panjang sampai ke dasar lantai ground water tank (kita singkat saja GWT  agar memudahkan proses penulisan) semakin dalam air maka semakin tenang juga  air tersebut. 

Dan benda yang berat seperti tanah gram dan lain-sebagainya akan tertarik gravitasi hingga ke dasar. Konsep itulah di gabungkan menjadi sebuah proses pemisah lumpur dan air, air yang di bawa pipa masih terkontaminasi lumpur masuk ke sisi A  hingga penuh sampai titik tertinggi pembatas yang ada di dalam pastinya air yang sudah melewati pembatas akan jauh lebih tenang dari air yang di bawah karena air yang di bawah masih terpengaruh oleh arus dari pipa keluaran pompa dan luberan dari air yang tenang tadi akan masuk ke sisi B pastinya akan menimbulkan dampak air di sisi B sudah hampir tidak terkontaminasi lumpur meskipun tidak 100% bersih dari lumpur. 

3. WT (water treatment) 

Di sini kunci dari amdk itu sendiri air yang dari sisi B  GWT  akan di hisap menggunakan pompa dengan flow dan tekanan yang besar menuju sand filter, di teruskan ke karbon filter, lalu ke resin, dan di salurkan ke tangki air transit. 

Sand filter merupakan campuran dari pasir dan batu koral alam bertujuan untuk menjernihkan, menghilangkan rasa dan mengontrol tingkat mineral pada air. 

Karbon filter berfungsi untuk menghilangkan bau dan menghilangkan warna  serta mengikat zat-zat yang berbahaya 

Resin filter berfungsi untuk membunuh mikro bakteri dan mengontrol kandungan mineral dalam air. 

Nah dari proses filtrasi  tadi menghasilkan air yang sebenarnya sudah layak di minum oleh manusia namun  dari who sudah punya standar kadar mineral pada air yang layak di minum oleh manusia oleh karena itu di industri AMDK  terdapat satu jenis filter lagi yang mampu menghilangkan mineral hingga tds 0  (tds adalah satuan kepadatan pada air) alat itu bernama reverse osmosis (RO) dari keluaran ketiga filter tadi biasanya memiliki cabang yang mengarah ke mesin RO  dari mesin RO tadi di tranfer ke tangki penyimpanan air khusus RO .  Jadi kita punya 2 buah tangki RO dan air biasa hasil filtrasi. dari kedua tangki tadi ada pipa yang keluar menuju pompa dorong. 

Untuk mengatur kadar mineral dalam air kita mix antara kedua air tersebut menggunakan kran auto matic atau kran manual lalu di dorong ke tabung reaction tank dan di alirkan ke final tank. 

Di reaction tank kita meng injek gaz yang bernama gaz ozon, gaz ozon sendiri berfungsi untuk membunuh sisa-sisa bakteri dari filtrasi dan juga untuk mengikat oksigen dalam air. Gaz ozon dan air haruslah benar-benar homogen agar tidak terbuang percuma untuk mengetahuinya kita menggunakan alat ukur berupa ppm meter. Dari final tank tadi kita alirkan menggunakan  pipa stainless food grade tanpa sambungan menuju mesin-mesin filing entah itu botol, cup, dan galon. 

 4. Mesin filing 

ini adalah proses terakhir dari industri AMDK  yaitu pengemasan dari pipa kita masuk ke dalam storage tank di masukan ke dalam kemasan dengan seminim mungkin campur tangan manusia, sehigenis mungkin, dan secepat mungkin  untuk menghindari penguapan pada ozon.  Keluar dari mesin filing sudah berupa kemasan jadi yang siap di packaging ke dalam kardus dan di pasarkan  ke seluruh penjuru negri. Hingga ke rumah-rumah pembaca sekalian. 

Itu semua adalah rangkaian proses produksi amdk air mineral dengan ph normal berkisar 7-7,5 ph. 

Sebenernya masih banyak pembahasan  proses air minum dalam kemasan seperti pembuatan prefoam/ bakal botol maupun galon. Air raw dan air basa .mungkin itu dulu teman-teman untuk next time kita akan membahas tentang air alkalin dan air demineral  seperti air cleo yang ada di pasaran.  Akhir kata wassalamualaikum wr.wb.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun