Pandemi Covid-19 telah mampu mengubah berbagai aspek kehidupan, keadaan ini menuntut kita untuk mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan dengan menggunakan masker ketika beraktivitas. Sehingga, tuntutan inilah yang menjadikan sebuah kebiasaan bahkan budaya baru dalam masyarakat. Hal inilah yang tentunya membawa perubahan satunya yaitu dibidang fashion.
Sebelum adanya pandemi tidak pernah terpintas bahwa masker mampu dijadikan sebuah penunjang penampilan. Bahkan dahulu ketika kita menggunakan masker kerap kali mendapatkan pandangan buruk dari orang disekitar kita. Banyak yang mengira bahwa saat kita menggunakan masker kita akan dipandang sebagai orang yang sedang sakit, bahkan ada juga yang mengira kita seorang teroris sebab masker yang kita gunakan bagaikan sebuah cadar. Berbeda dengan keadaan saat ini dimana jika kita beraktivitas tanpa menggunakan masker orang lain akan memandang kita seperti seorang penjahat.
Namun, akhir-akhir ini masker wajah disebut sebagai tren fashion di seluruh dunia. Terbukti dengan dikeluarkanya berbagai macam model masker oleh beberapa brand ternama. Saat ini di berbagai negara menjadikan masker sebagai keperluan utama ketika hendak beraktifitas. Bagi kalangan pecinta fashion masker memiliki nilai fungsi yang lebih. selain menjadi pelindung dari paparan virus Covid-19 namun juga menjadi penunjang penampilan mereka. Trik memadu padankan masker yang dikenakan dengan busana yang dipakai kini menjadi tren fashion terbaru. Hal ini dipengaruhi oleh bentuk kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Banyak sekali model masker yang ditawarkan, terlebih beberapa merek-merek fashion ternama kelas dunia yang telah lebih dulu menjual beberapa model masker yang mereka produksi dengan harga yang cukup mahal. Pada akhirnya ide ini diikuti oleh beberapa konveksi dan juga perancang busana dalam negri. Dengan memproduksi masker berbahan dasar kain-kain perca yang mereka miliki menjadikan masker yang mereka buat relatif lebih murah dengan model yang tidak kalah keren nya.
Oktafinna pemilik bisnis fashion bernama naaima.id yang sekaligus merupakan salah satu desainer muda asal surabaya kini telah memproduksi lebih dari 500 masker dengan berbagai model . Oktafinna mengaku ia menerima banjiran pesanan masker . Padahal awalnya ia hanya ingin membuat masker fashion untuk dikenakan sendiri, namun ketika ia menggunakannya ketika beraktifitas diluar banyak orang yang tertarik untuk memesan masker buatanya. Pada awal pandemi hanya orang-orang terdekatnya saja yang memesan, namun lama kelamaan setelah ia mencoba untuk memposting masker miliknya tersebut ke sosial media pesanan yang ia terima melonjak drastis.
Target pasar yang dituju awalnya adalah kalangan anak muda, sehingga ia memilih model- model simple dengan bahan yang nyaman digunakan untuk beraktifitas.Namun lama kelamaan banyak orang yang tertarik untuk membeli dengan partai besar untuk seragam kantor. Karena awalnya target pasar nya adalah kalangan anak muda maka harga produk pun disesuaikan dengan kantong mahasiswa. Untuk masker yang ia produksi dijual dengan harga Rp.25.000 saja, cukup relatif murah bukan!.
Rancangan NAAIMA.ID mampu menarik hati banyak anak muda, salah satunya yaitu Alfirida. Ia Mengaku bahwa mengetahui brand tersebut dari sebuah postingan instagram. Ia sudah sering membeli masker milik NAAIMA.ID bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan membeli masker couple untuk dirinya dan juga sahabatnya. "Saya pribadi menyukai masker buatan Oktafinna karena desainya yang simple, warnanya mudah di padu padankan dengan berbagai pakaian sehingga bisa digunakan ke berbagai acara. Selain itu pemilihan bahan masker yang sangat halus dan mudah menyerap keringat membuat masker buatanya ini sangat nyaman digunakan untuk beraktivitas,"Ucapnya.
Oktafinna juga mengkreasikan masker yang senada dengan produk scraft dan juga outfit miliknya. Tak hanya itu ia juga menjual masker couple untuk mereka yang ingin memiliki masker yang sama dengan saudara maupun sahabat. Dengan pilihan warna-warna pastel yang sedang trend dan diminati anak muda menjadikan ciri khusus yang memudahkan masyarakat mengenali produk miliknya.
Dengan memiliki bisnis tersebut ia mampu memperoleh penghasilan sendiri dan juga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi beberapa penjahit yang merasakan dampak dari pandemi  Covid -19 ini . Selain itu, ia mengaku bahwa awal nya keinginan berbisnis masker ini mucul ketika ia merasakan keprihatinan terhadap banyaknya pemberitaan di media mengenai limbah masker sekali pakai.Â
Dari situlah ia berharap selain mampu dijadikan sebuah bisnis dan mampu membuka lapangan pekerjaan secara tidak langsung ia juga telah membantu mengurangi penggunaan masker sekali pakai yang limbahnya sulit untuk terurai. Ia juga berharap anak muda lain akan termotivasi untuk bisa berkarya sesuai dengan passion yang mereka punya. Dengan harapan nantinya bukan hanya berdampak untuk dirinya sendiri namun berdampak juga bagi lingkungan sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H