Kesehatan Mental
  Kesehatan mental merupakan bahan bakar utama seseorang dalam memulai segala aktivitas hidup. Tanpanya, seseorang akan sangat sulit untuk memulai sesuatu dan tidak memiliki dorongan dalam bertindak. Hal ini penting dijaga bagi setiap orang di berbagai kalangan. Para pemuda yang menggebu -- gebu dalam mengeksekusi tugas -- tugas -- tugas akademik ataupun pendidikannya dan para orang dewasa dalam menjalani profesi pekerjannya. Berbagai hal dapat mengusik dan merusak kesehatan mental seseorang.
  Permasalahan asmara menjadi alasan utama di kalangan remaja, putus cinta ataupun cinta bertepuk sebelah tangan akan mengguncang kesehatan mental remaja. Permasalahan rumah tangga, hutang, ataupun tekanan pekerjaan merupakan alasan -- alasan yang kerap dijumpai pada orang -- orang dewasa. Ketika kesehatan mental seseorang menurun, maka akan mengganggu produktifitas orang tersebut di dalam kehidupannya. Mudah gagal fokus, sulit berkonsentrasi, dan tidak maksimal dalam setiap usaha adalah akibat dari menurunnya kesehatan mental seseorang.
  Kita tidak boleh membiarkan situasi tersebut mengontrol produktifitas kita. Dewasa ini kita dapat menanggulangi dan merespon hal -- hal tersebut dengan beberapa upaya. Bukan merespon situai tersebut kepada arah yang negatif seperti meminum minuman keras atau berjudi dan sebagainya. Kita dapat merespon situasi dengan cara yang positif untuk menghasilkan hal yang positif pula. Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan seseorang dalam merespon dan menghadapi keterpurukannya;
*Menvalidasi Perasaan
Menerima keadaan dan menvalidasi perasaan dengan bersedih atau menangis dibolehkan bagi setiap orang. Membiarkan diri sendiri dan menerima dengan merenung dan berpikir akan membuat seseorang memasuki fase terberatnya. Namun, yang perlu diperhatikan dari langkah ini adalah durasi dalam menvalidasi perasaan. Kita tidak boleh berlarut -- larut didalam kesedihan terlalu lama. Terima dan merasakan perasaan hal tersebut secukupnya dan sewajarnya.
*Mengeluarkan Perasaan
Setelah menvalidasi perasaan diri sendiri, dianjurkan bagi seseorang untuk mengeluarkan atau meluapkan perasaanya kepada orang lain seperti teman, orang yang dapat dipercaya, ataupun kepada keluarga seperti orangtua. Namun hal yang terpenting dalam meluapkan perasaan atas segala permasalah adalah meluapkan perasaan kepada Sang -- Pencipta. Menangis ketika berdoa ataupun sembahyang akan membuat dada seseorang menjadi lega.
*Mengalihkan Diri Sejenak Dari Permasalahan
Seseorang perlu untuk mengalihkan diri sejenak dari permasalahan yang dialami kepada hal -- hal yang disukai dalam konteks positif. Bertamasya ke berbagai tempat, menjelajahi kuliner makanan, ataupun membaca dan menulis merupakan contoh dari hal positif yang bisa dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar seseorang merefresh atau memperbaiki pikirannya setelah menghadapi permasalahan hidup dan nantinya mampu mengambil langkah -- langkah atau keputusan dengan baik dan bijak.
*Mengevaluasi diri