Mohon tunggu...
adilsahari
adilsahari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya suka menulis dan membaca. Dan kini sedang mencoba menulis hal - hal yang berkaitan dengan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Mental

1 Januari 2025   22:06 Diperbarui: 1 Januari 2025   22:06 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan Mental

    Kesehatan mental merupakan bahan bakar utama seseorang dalam memulai segala aktivitas hidup. Tanpanya, seseorang akan sangat sulit untuk memulai sesuatu dan tidak memiliki dorongan dalam bertindak. Hal ini penting dijaga bagi setiap orang di berbagai kalangan. Para pemuda yang menggebu -- gebu dalam mengeksekusi tugas -- tugas -- tugas akademik ataupun pendidikannya dan para orang dewasa dalam menjalani profesi pekerjannya. Berbagai hal dapat mengusik dan merusak kesehatan mental seseorang.


    Permasalahan asmara menjadi alasan utama di kalangan remaja, putus cinta ataupun cinta bertepuk sebelah tangan akan mengguncang kesehatan mental remaja. Permasalahan rumah tangga, hutang, ataupun tekanan pekerjaan merupakan alasan -- alasan yang kerap dijumpai pada orang -- orang dewasa. Ketika kesehatan mental seseorang menurun, maka akan mengganggu produktifitas orang tersebut di dalam kehidupannya. Mudah gagal fokus, sulit berkonsentrasi, dan tidak maksimal dalam setiap usaha adalah akibat dari menurunnya kesehatan mental seseorang.


    Kita tidak boleh membiarkan situasi tersebut mengontrol produktifitas kita. Dewasa ini kita dapat menanggulangi dan merespon hal -- hal tersebut dengan beberapa upaya. Bukan merespon situai tersebut kepada arah yang negatif seperti meminum minuman keras atau berjudi dan sebagainya. Kita dapat merespon situasi dengan cara yang positif untuk menghasilkan hal yang positif pula. Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan seseorang dalam merespon dan menghadapi keterpurukannya;

*Menvalidasi Perasaan


Menerima keadaan dan menvalidasi perasaan dengan bersedih atau menangis dibolehkan bagi setiap orang. Membiarkan diri sendiri dan menerima dengan merenung dan berpikir akan membuat seseorang memasuki fase terberatnya. Namun, yang perlu diperhatikan dari langkah ini adalah durasi dalam menvalidasi perasaan. Kita tidak boleh berlarut -- larut didalam kesedihan terlalu lama. Terima dan merasakan perasaan hal tersebut secukupnya dan sewajarnya.

*Mengeluarkan Perasaan

Setelah menvalidasi perasaan diri sendiri, dianjurkan bagi seseorang untuk mengeluarkan atau meluapkan perasaanya kepada orang lain seperti teman, orang yang dapat dipercaya, ataupun kepada keluarga seperti orangtua. Namun hal yang terpenting dalam meluapkan perasaan atas segala permasalah adalah meluapkan perasaan kepada Sang -- Pencipta. Menangis ketika berdoa ataupun sembahyang akan membuat dada seseorang menjadi lega.

*Mengalihkan Diri Sejenak Dari Permasalahan

Seseorang perlu untuk mengalihkan diri sejenak dari permasalahan yang dialami kepada hal -- hal yang disukai dalam konteks positif. Bertamasya ke berbagai tempat, menjelajahi kuliner makanan, ataupun membaca dan menulis merupakan contoh dari hal positif yang bisa dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar seseorang merefresh atau memperbaiki pikirannya setelah menghadapi permasalahan hidup dan nantinya mampu mengambil langkah -- langkah atau keputusan dengan baik dan bijak.

*Mengevaluasi diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun