Mohon tunggu...
Adil Ramzi
Adil Ramzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

playing football

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memuliakan Orangtua QS. Al-Isra Ayat 23-24

16 Mei 2023   14:58 Diperbarui: 16 Mei 2023   15:12 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagaimana cara untuk menghormati orang tua?
Pada dasarnya mengenai problematika suatu jalan menuju surga, terdapat dua macam cara untuk menuju surganya Allah SWT. Pertama, adalah dengan melakukan suatu ibadah yang senantiasa mendatangkan surga di rumah. Kedua, dengan melakukan suatu ibadah yang senantiasa menciptakan dunia mengikuti kita. Dua macam cara tersebut dapat dicapai melalui kecintaan kita kepada kedua orang tua, terlebih kepada sosok ibu. Seorang ibu laksana lentera yang menyinari kegelapan malam.

Perilaku taat kepada kedua orang tua memang menjadi sebuah keharusan bagi seorang anak. Sebagai wujud Birrul Walidain, taat kepada orang tua merupakan bagian dalam etika islam yang menunjukkan tindakan kebaktian. Para ulama telah sepakat bahwa hukum taat dan patuh kepada orang tua adalah fardhu ain. Perilaku hormat dan taat kepada orang tua bisa dilakukan dengan banyak hal seperti : membantu meringankan pekerjaan orang tua dengan mencuci piring sendiri, berdo’a belajar dengan rajin agar menjadi anak yang berprestasi, membantu membersihkan rumah, menjaga etika sopan santu baik ucapan, perbuatan dan lain sebagainya.

Ketaatan kepada orang tua bagian dari ketaatan kepada Allah. Terlebih-lebih ketaatan kepada ibu memiliki derajat 3 (tiga) kali lebih tinggi dibanding ayah. Sebab, ibu yang mengandung, melahirkan, dan menyusui.
Dalam al-qur'an di jelaskan dalam surat
Ayat dan Terjemahan Q.S. Al-Isra/17 : 23

‎وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا‌ ؕ اِمَّا يَـبۡلُغَنَّ عِنۡدَكَ الۡكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوۡ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوۡلًا كَرِيۡمًا‏

Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.(23)


Artinya dari surat diatas yaitu janganlah kamu mengeluarkan kata-kata yang buruk kepada keduanya, sehingga kata „ah‟ punyang merupakan kata-kata buruk yang paling ringan tidak diperbolehkan.

‎وَاخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحۡمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِىۡ صَغِيۡرًا

Artinya : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."(24)

ayat ini lebih mengharukan lagi. Dan hamparkanlah kepada keduanya sayap merendah karan sayang. Itulah yang telah kita katakana diatas tadi. Walaupun engkau sebagai anak, merasa dirimu telah besar, jadikanlah dirimu kecil dihadapan ayah bundamu. Apabila dengan tanda-tanda pangkat dan apakian kebesaran engkau datang mencium mereka, niscaya air mata keterharuan akan berlinang dipipi mereka tidak dengan disadari. Itu sebabnya maka didalam ayat tersebut ditekankan, minnarrahmati karena sayang, karena kasih mesra yang datang dari lubuk hati yang tulus dan ikhlas.

Maksudnya adalah Allah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk mendoakan kedua ibu bapak mereka agar diberi limpahan kasih syang Allah sebagai imbalan dari kasih syang keduanya dalam mendidik mereka ketika masih kanak-kanak.

Maka sepatutnya bagi seorang anak terhadap orang tuanya bersikap tawadhu dan sayangilah serta doakanlah selalu mereka berdua supaya diberi rahmat yang luas baik semasa hidupnya maupun setelah meninggal, sebagai balas budi atas pengorbanannya yang telah membesarkan, merawat dan mendidik.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun