Hal inilah yang membuat media lebih mengupdate masalah tersebut ketimbang penularan covid 19 yang sedang merongrong masyarakat dan pemerintah. Terlihat saat ini debat kusir media sosial lebih fokus membahas harga masker ketimbang mengantisipasi diri dari penularan virus menakutkan. Propaganda media inilah yang akhirnya membuat banyak orang cemas dan berbagai kasus yang semestinya menjadi sorotan dalam ruang diskusi seperti hal nya korupsi, rancangan undang-undang, cipta kerja, intoleransi, serta merebaknya demam berdarah diberbagai daerah yang telah merenggut puluhan jiwa seketika hilang begitu saja dari ruang dialetika.Â
Sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo bahwa ketakutan kita saat ini adalah bukan virus itu sendiri, melainkan rasa cemas, rasa panik, ketakutan, dan berita-berita hoax. Oleh karena itu media seharusnya tidak turut serta menimbulkan sindrom yang berlebihan di tengah geliat perang melawan covid 19. Media konvensional harus mampu menetralisir agar masyarakat menghadapi situasi saat sekarang tanpa ketakutan
Penulis : Adilla Renica Batubara (KKN DR 83 UINSU 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H