Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu pengalaman paling berharga bagi mahasiswa. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat dimana mereka dituntut untuk bisa bersosialisasi dan berbaur dengan masyarakat setempat, sehingga mereka bisa mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari selama berada di bangku perkuliahan ke dalam kehidupan nyata.Â
Kami ditempatkan di sebuah desa kecil yang terletak cukup jauh dari pusat kota. Fasilitas yang tersedia di PAUD tersebut sangat minim. Gedungnya sederhana, hanya terdapat dua ruangan kelas dengan jumlah siswa kurang lebih 70 anak. Karena kurangnya gedung sekolah, dalam kegiatan belajar mengajar siswa dibagi menjadi dua shift, yaitu pagi dan siang.
Mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu pengalaman yang tidak hanya penuh tantangan namun juga pengalaman yang sangat berharga selama KKN.
Saat pertama kali ditugaskan untuk mengajar di PAUD, ada perasaan gelisah yang hadir dan merasa perlu banyak beradaptasi karena saya menyadari bahwa mengajar anak-anak usia dini berbeda jauh dengan mengajar anak-anak yang berada di tingkat yang lebih tinggi. Anak-anak PAUD masih berada pada tahap perkembangan awal, sehingga dalam proses pembelajaran pendekatan yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan mereka yang masih sangat bergantung pada stimulasi visual, motorik, dan emosional. Sehingga saya harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif untuk tetap menjaga perhatian anak-anak dan agar mereka tidak mudah merasa bosan.
Saya dan teman-teman sering menggunakan metode pembelajaran melalui bermain baik dalam ruangan maupun di luar ruangan, seperti menyanyi dan menari. Pemilihan metode tersebut karena anak-anak usia dini lebih antusias dan bersemangat dengan kegiatan yang melibatkan gerakan dan kreativitas. Selain itu, dengan pengalaman ini saya juga belajar bahwa setiap anak memiliki keunikan dalam cara belajar mereka. Ada yang cepat menangkap pelajaran, ada juga yang memerlukan waktu lebih lama untuk memahami suatu pelajaran, ada anak yang memiliki sifat yang sangat lincah dan aktif, dan ada juga anak yang memiliki sifat pendiam. Namun, tugas seorang guru adalah memastikan semua anak merasa dihargai dan didukung dalam proses belajar mereka, karena saya juga menyadari pentingnya membangun hubungan emosional yang kuat dengan anak-anak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan hal-hal yang sederhana, seperti bermain, berbicara dan mendengarkan mereka mengenai apa yang mereka sukai selama jam istirahat, dan memberikan apresiasi terhadap apa yang telah mereka lakukan. Selain itu, setiap jam pulang sekolah kami akan memberikan mereka pelukan perpisahan dan ucapan terimakasih.
Tantangan terbesar yang saya hadapi selama mengajar di PAUD adalah dalam menghadapi anak-anak yang sulit untuk diatur dan menjaga perhatian anak-anak yang cenderung mudah teralihkan terhadap hal-hal kecil agar tetap konsentrasi terhadap kegiatan yang sedang dilakukan. Terkadang ketika kita sedang menyampaikan materi atau tata cara suatu permainan, ada anak yang tiba-tiba berdiri dan bermain sendiri, ada yang bertengkar memperebutkan alat permainan, melemparkan bola, dan ada yang mulai menangis karena merasa bosan atau lelah. Setelah menghadapi situasi seperti ini, kami belajar untuk lebih bersabar dan fleksibel dalam mengatur kegiatan belajar mengajar. Serta harus memberikan variasi dalam aktivitas belajar mengajar agar anak-anak tidak mudah merasa bosan.
Pengalaman yang didapatkan ketika mengajar di PAUD selama KKN ini memberikan begitu banyak pelajaran berharga yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Pertama, saya belajar bahwa mengajar anak-anak usia dini membutuhkan kesabaran yang lebih ekstra dan memerlukan kreatifitas yang tinggi agar pembelajaran menjadi lebih seru, sehingga anak menjadi semangat dan tidak mudah bosan. Setiap anak merupakan individu yang memiliki keunikannya masing-masing, mereka memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga tugas dari seorang guru adalah mencari cara terbaik untuk membantu dan mendorong mereka untuk berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan mereka masing-masing.
Kedua, dalam pendidikan usia dini ini bukan hanya mengajarkan tentang pengetahuan akademis saja, tetapi juga kita dituntut untuk dapat membentuk karakter dan sikap anak. Disini mereka diajarkan tentang nilai-nilai sosial yang akan membentuk karakter dan menjadi dasar perkembangan mereka di masa depan seperti kerja sama, bertanggungjawab, dan empati.
Ketiga, saya belajar bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga melibatkan seluruh aspek kehidupan. Orang tua dan masyarakat sangat mendukung kegiatan belajar mengajar dan dapat membentuk karakter anak. Sehingga saya meyakini bahwa kerjasama antara guru, orang tua dan masyarakat dalam mendidik anak-anak sangat diperlukan.
Keempat, pengalaman mengajar di PAUD ini mengajarkan saya bahwa seorang guru bukan hanya seorang pengajar, tetapi juga seorang teman, pembimbing dan sosok yang memberikan rasa aman dan kasih sayang kepada muridnya
Melalui pengalaman mengajar di PAUD selama KKN ini, saya belajar tentang tantangan dan keindahan dunia pendidikan anak usia dini. Meskipun dalam prosesnya penuh dengan tantangan yang sebelumnya belum pernah saya rasakan, kepuasan dan kebahagiaan ketika bermain dan belajar bersama anak-anak adalah sesuatu yang tidak ternilai. Saya merasa beruntung telah mendapatkan kesempatan untuk dapat ikut serta mengajar dan bermain dengan anak-anak, sehingga saya bisa menjadi bagian dari kehidupan mereka, meskipun hanya untuk waktu yang singkat. Pengalaman ini juga membuat saya belajar tentang diri saya sendiri dan bagaimana berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan anak-anak. Dan pengalaman ini akan selalu menjadi bagian penting dari perjalanan hidup saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H