• Memberikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk memastikan pemahaman yang baik tentang cara menggunakan sistem.
 • Berdasarkan hasil evaluasi dan umpan balik, organisasi harus siap untuk menyesuaikan dan meningkatkan sistem pengendalian manajemen jika diperlukan.
 Penerapan sistem pengendalian manajemen merupakan proses berkelanjutan yang memerlukan komitmen dan perhatian berkelanjutan dari seluruh organisasi. Jika diterapkan dengan baik, sistem ini dapat membantu organisasi mencapai tujuan mereka sambil tetap menjaga keselarasan dengan strategi mereka.Â
Sistem pengendalian manajemen tidak hanya dapat dijelaskan secara tekstual, tetapi juga dapat digambarkan dalam bentuk diagram alur atau bagan.
 Berikut ini adalah diagram alur yang menggambarkan sistem pengendalian manajemen dalam bentuk grafis: Pada diagram di atas, setiap langkah dalam sistem pengendalian manajemen disusun secara berurutan, dimulai dengan penetapan tujuan dan perencanaan, pelaksanaan rencana strategis, pengukuran kinerja, evaluasi, umpan balik, tindakan koreksi, hingga akuntabilitas. Proses ini membentuk siklus berkelanjutan di mana organisasi secara terusmenerus memantau dan mengendalikan kinerjanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini adalah gambaran visual sederhana tentang bagaimana sistem pengendalian manajemen berjalan. Harap diingat bahwa setiap organisasi mungkin memiliki variasi dalam implementasi sistem pengendalian manajemen sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya, selain itu sistem pengendalian manajemen dapat juga dilihat pada suatu tabel untuk mencakup berbagai elemen yang terkait dengan pengelolaan suatu organisasi. Di bawah ini adalah contoh tabel sederhana yang berisi beberapa elemen kunci dari sistem pengendalian manajeme . Evaluasi kinerja Mengukur kinerja terhadap tujuan dan standar . Sistem pelaporan: melaporkan kegiatan dan kemajuannya kepada pihak terkait Tabel di atas berisi beberapa elemen umum sistem pengendalian manajemen, namun bergantung pada jenis industri atau organisasi, tabel tersebut dapat dimodifikasi atau diperluas untuk mencakup elemen lain yang mungkin sesuai. Setiap elemen ini merupakan bagian integral dari sistem pengendalian manajemen yang efektif. Sistem pengendalian manajemen juga dapat disusun dalam kegiatannya sebagai rangkaian tahapan yang membentuk suatu siklus yang berkesinambungan dalam pengelolaan dan pengendalian kegiatan organisasi.Â
• Perencanaan Strategis: Sebuah organisasi mengembangkan rencana strategis untuk mencapai tujuannya. Hal ini mencakup penentuan strategi, alokasi sumber daya, dan rencana aksi.Â
• Pengukuran kinerja: Informasi ini digunakan untuk mengukur kinerja organisasi terhadap indikator dan metrik yang telah ditentukan. • Perbandingan dengan standar: Organisasi membandingkan kinerja aktual dengan standar atau tujuan yang ditetapkan selama tahap perencanaan.
 • Memberikan umpan balik: Hasil evaluasi kinerja dikomunikasikan kepada manajer dan karyawan terkait. • Umpan Balik yang Diterima: Manajer dan karyawan menerima umpan balik mengenai bagaimana kinerja mereka berhubungan dengan tujuan dan standar.
 • Akuntabilitas dan Akuntabilitas: Organisasi memastikan bahwa setiap unit atau individu bertanggung jawab untuk mencapai tujuannya dan kinerjanya diukur dan dievaluasi.Â
• Sistem pengendalian manajemen adalah proses berkelanjutan, sehingga langkah-langkah di atas diulang secara berkala, seringkali secara bulanan, kuartalan, atau tahunan.
 • Organisasi harus selalu berupaya mengembangkan sistem pengendalian manajemen mereka agar tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Alur sistem pengendalian manajemen ini membentuk kerangka kerja untuk memastikan bahwa organisasi mencapai tujuan mereka dan menjaga keselarasan dengan strategi yang telah ditetapkan. Ini adalah proses yang berkelanjutan yang membantu organisasi mengidentifikasi masalah, peluang perbaikan, dan pengambilan tindakan yang sesuai untuk mencapai kinerja yang lebih baik.