Mohon tunggu...
Adila Agustin
Adila Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang berkuliah di universitas Lancang Kuning tepatnya di kota pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hujan Deras yang Melanda Rokan Hulu Mengakibatkan Banjir

13 Juni 2024   10:25 Diperbarui: 13 Juni 2024   11:31 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan saya Adila Agustin, seorang mahasiswi aktif semester VI Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan dan Vokasi Universitas Lancang Kuning. Disini saya akan memaparkan artikel mengenai kebanjiran di rohul untuk memenuhi Matakuliah Biologi konservasi dengan dosen penganpu pak Al Khudri Sembiring, M.Pd.

Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Definisi banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air. Namun kadangkala banjir dapat datang tiba-tiba akibat dari angin badai atau kebocoran tanggul yang biasa disebut banjir bandang. Secara umum, banjir yang terjadi tentunya bermacam-macam tergantung penyebabnya.

Antara lain yaitu banjir air, banjir cileuncang, banjir air rob, banjir bandang, banjir lahar, dan banjir lumpur, sehingga banjir sering dikeluhkan sebagai masalah terbesar yang harus ditangani saat ini. Seperti yang terjadi didaerah perkotaan yang seringkali dikeluhkan masalah banjir air dan banjir air rob. Banjir merupakan air yang melimpas dari badan air seperti selokan, saluran, drainase, sungai, situ atau danau, dan menggenangi bantaran serta kawasan sekitarnya

Hujan deras yang menimpah kabupaten rokan hulu sehingga menyebabkan banjir ratusan rumah tergenang air hujan, pada hari selasa tanggal (9/1/2024). Ratusan rumah yang terendam banjir seperti, Dusun Lingkungan Tanjung Harapan, Kelurahan Pasir Pengaraian, Dusun Darussalam, Dusun Maratugun, Dusun Sebaya Desa Babussalam. 

Selain itu, Dusun Tulang Gajah, Desa Pematang Berangan serta Dusun Luba Hilir, Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu, dengan ketinggan air bervariasi 50 hingga 90 sentimeter. Banjir tersebut terjadi gegara Sungai Batang Lubu meluap usai diguyur hujan. 

Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono membenarkan situasi banjir. Dia mengatakan, saat ini personil gabungan TNI Polri dan BPBD Rohul sudah berada di lokasi banjir. "Banjir terjadi sekitar Pukul 11.00 WIB tadi, luapan air dari hulu menuju Kota Pasir Pengaraian, saat ini banjir juga sudah menggenangi Kota Pasir Pengaraian," jelas AKBP Budi.

 "Ada sekitar 500 KK yang terdampak banjir. Kami harapkan nanti malam sudah surut, ungkap Budi Setiyono di lokasi banjir, pada Selasa (26/12/2023). Dia juga mengimbau agar pengguna jalan yang ingin melintas di jalan lintas Pasir Pengaraian menuju Kecamatan Ujung Batu agar melalui jalur alternatif. "Kami imbau kepada pengguna jalan untuk sementara agar melalui jalur alternatif yang ada di jalan Lingkar," jelasnya

Adapun faktor-fator menyebabkan bajir.

1.Hujan lebat

Hujan lebab adalah salah satu faktor penyebab banjir karena banjir terjadi akibat intentasi hujan tinggi dan dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan sungai tidak dapat lagi menampung air.

2.Membuang Sampah Sembarangan

Penyebab terjadinya banjir bandang yang satu ini tidak perlu diragukan lagi. Kebiasaan buruk dalam membuang sampah sembarangan sudah pasti akan memberi dampak buruk bagi lingkungan. Selain tercemarnya lingkungan dan menjadi kotor, jenis sampah seperti sampah plastik akan membuat aliran sungai akan terhambat apabila ada sampah yang tersangkut.

3.Bangunan di Daerah Resapan Air

Ketika banyak sekali bangunan penduduk di daerah yang seharusnya menjadi lokasi resapan air, makan akan berpotensi menimbulkan aliran air yang besar dan sangat kencang ketika hujan deras tiba. Kondisi tersebut dapat seakan-akan membuat lokasi pemukiman dan jalan-jalan yang seharusnya menjadi resapan air seakan-akan sebuah selokan, yang justru mempercepat laju adari aliran air hujan tersebut, dan yang pasti dalam volume yang besar.

mitigasi agar tidak terjadi banjir

1.Jangan lah membuang sampah di solakan atau disuangai agar sungainya mengalir dengan lancar dan tidak tersumbat.

2.Pembangunan Infrastruktur: Membuat bendungan, kanal, dan tanggul untuk mengendalikan aliran air.

3.Pengelolaan Drainase: Memperbaiki sistem drainase kota untuk memastikan air hujan dapat mengalir dengan lancar.

4.Reforestasi: Menanam kembali pohon di daerah yang telah gundul untuk meningkatkan penyerapan air oleh tanah.

5.Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko banjir.

6.Sistem Peringatan Dini: Mengembangkan sistem peringatan dini untuk memberi tahu masyarakat tentang ancaman banjir yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun