Mohon tunggu...
slamet riyadi
slamet riyadi Mohon Tunggu... -

Penulis dan konsultan marketingbeneran.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok, Head to Head !

28 Juli 2016   12:29 Diperbarui: 7 September 2016   21:03 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahok berdasarkan survey terakhir SMRC (Juni 2016) punya elektabilitas tertinggi sekitar 54 % dan tingkat kepuasan warga DKI terhadap kinerja Ahok hampir 70 %. Dari data ini membuktikan bahwa Ahok memang lawan yang tangguh. Sehingga semua calon lawannya harus berpikir keras untuk mencari celah untuk mengalahkannya. Tapi yang pasti meskipun menurut data sekarang Ahok menunjukkan kekuatan elektabilitas yang tinggi, Ahok tetap bisa dikalahkan.

3 Faktor

Paling tidak ada 3 faktor mengapa Ahok bisa dikalahkan ;

Pertama, Ahok dalam istilah Steve Jobs cenderung terkena syndrome “complacency” yaitu suatu sikap puas dan sudah merasa menang. Hal ini bisa dilihat dari pernyataan-pernyataan dia dan pendukungnya selama ini. Syndrome ini dialami oleh seseorang atau produk ketika berada dipuncak. Sehingga cenderung merasa “paling” dan memandang remeh lawan-lawannya.

Kedua, meskipun kemungkinan tingkat kemenangannya sangat-sangat kecil bahkan 1 : 5000, kemungkinan menang tetap bisa terjadi. Itu yang terjadi pada Leceister City dengan Claudio Raniery ketika menjuarai liga primer Inggris 2016 yang pertama sejak 132 tahun club itu didirikan. Mark Smith pendukung fanatik Leceister mengatakan “Rasanya seperti dongeng. Para bandar judi pasti sedang kesal sekali,” Hal ini dikatakan Smith merujuk kemungkinan taruhan Leicester menjadi juara Liga Primer pada awal musim yang mencapai 5.000:1. Artinya dalam setiap pertandingan, apapun ! ketika bola masih dimainkan dan wasit belum meniup peluit panjang, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Sejarah banyak membuktikan hal itu.

Ketiga, strategi yang tepat. Mengapa sekarang Ahok nampak begitu perkasa? Pertama Ahok punya elektabilitas dan tingkat kepuasan masyarakat DKI terhadap kinerja Ahok yang tinggi karena Ahok berlari sendiri. Jika sudah ada calon lawan yang sebanding, dengan track record yang mumpuni kemudian dikomunikasikan secara tepat ke masyarakat DKI maka peringkat itu bisa berubah.

Kedua dari semua program dan sepak terjang Ahok selama ini pasti banyak celah yang selama ini belum diketahui public. Ada yang bagus tetapi kalau dilihat dari segi efektifitas dan efisiensi apakah benar Ahok sehebat yang selama ini digembar-gemborkan. Bagaimana dengan program-program lainnya. Jika cerdas melihat celah dari sepak terjang Ahok selama ini (tentunya banyak) dan cerdik memanfaatkan setiap peluang, ditambah strategi yang tepat tidak tertutup kemungkinan calon itu menyusul dan mungkin menang.

Bagaimana caranya ?

(Bagaimana caranya akan ditulis dalam artikel lainnya “Ahok! Bagaimana mengalahkannya?”)

Slamet Riyadi
Slamet Riyadi
Slamet Riyadi adalah Founder & CEO The MarkBen Consulting. Orang pertama yang memperkenalkan Novelty sebagai Strategi Marketing. Untuk mengundang atau berkonsultasi bisa dihubungi di 082112241246.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun