Mohon tunggu...
slamet riyadi
slamet riyadi Mohon Tunggu... -

Penulis dan konsultan marketingbeneran.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok, Head to Head !

28 Juli 2016   12:29 Diperbarui: 7 September 2016   21:03 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok, Head to Head | Koleksi Pribadi

3. Faktor Gerindra

Di DKI Jakarta Gerindra termasuk partai besar. Selain faktor ibu kota, Gerindra akan berhitung betul untuk persiapan Pilpres 2019. Karena hampir pasti Prabowo akan maju lagi menantang Jokowi untuk kedua kalinya. Maka Gerindra sekuat tenaga akan mendorong kadernya sendiri yaitu Syafri Samsudin atau Sandiaga Uno untuk maju di pilgub DKI. Apalagi mengingat pengalaman pahit Gerindra yang mendorong Jokowi Ahok PIlkada DKI 2012 untuk mengamankan tiket Prabowo di Pilpres akhirnya gagal total.

Memilih Sandiaga Uno salah satu pilihan alternatif yang menarik. Dia tokoh muda yang sukses dibidang bisnis, cerdas dan penampilannya kalem dan santun. Akan kontras jika dipertemukan dengan typical Ahok yang meledak-ledak dan “ kurang santun”. Jika dikemas dengan cerdas dan dengan strategi yang tepat Sandiaga Uno tetap punya peluang mengalahkan Ahok.

Jika Syafri yang dipilih Prabowo maka publik bertanya-tanya (apakah ini nostalgia?) mengingat rekam jejaknya ketika menjadi Pangdam Jaya. Tetapi Prabowo sebagai ahli strategi tentu tidak sembarangan memilihnya. Kita lihat kedepan bagaimana geliat Gerindra dalam usaha kerasnya memenangi DKI.

Tetapi jika pada detik-detik terakhir Syafri atau Sandiaga Uno dipandang oleh petinggi partai sulit mengalahkan Ahok maka tidak tidak tertutup kemungkinan Gerindra akan mendukung Yusril. Atau Gerindra akan bergabung dengan PDIP dengan menyodorkan kadernya sebagai Wagub. Ingin mengulang “success story” Jokowi-Ahok.

4. Faktor SBY

Publik memang masih menunggu kiprah SBY di Pilkada DKI. Walau suara Demokrat menurun drastis, SBY masih bisa menjadi kunci dalam permainan ditengah pertarungan yang semakin sengit ini. Kita lihat! Apakah permainan cantik SBY ketika memainkan perannya ditengah perseteruan KMP dan KIH akan terulang.

Meskipun tidak ada tokoh Demokrat yang mumpuni, jika mememukan sosok yang punya reputasi hebat yang bisa mengalahkan Ahok, Demokrat, PAN dan juga PKS bisa bergabung dalam satu gerbong. Jika ini tidak terjadi, tetap agak sulit untuk bisa melihat SBY dan Demokratnya bergabung dalam satu gerbong mendukung Yusril head to head dengan Ahok. Karena politik cerdas dan santun yang selama ini diperankan SBY.

5. Faktor Partai Pendukung Ahok

Kalau Nasdem dan Hanura jauh hari sudah mendukung Ahok dengan tapa prasyarat. Golkar akhirnya mulai mendukung Ahok. Dimulai dengan kunjungan Yusron Wahid ke Teman Ahok. Golkar secara cerdas membaca potensi dan mecoba meraih simpati sekaligus meraup keuntungan melalui teman Ahok yang sukses mengumpulkan dukungan 1 juta KTP. Sebuah gerakan rakyat yang bisa mengumpulkan KTP 1 juta dukungan bukan hal kecil, ini peristiwa besar. Karena 1 juta itu dikumpulkan oleh anak-anak muda yang aktif dan melek politik . Maka diyakini suara mayoritas warga DKI akan mengikuti gerakan ini dibelakangnya.

Golkar tahu betul potensi yang ada pada gerakan Teman Ahok dan secara cerdik merapat. Tidak seperti PDIP yang kurang senang dan terus meremehkan Temah Ahok. Dan bagi saya ini aneh. Ada potensi suara rakyat yang sadar politik begitu besar tetapi dilecehkan dengan bahasa deparpolisasi, hanya claim sepihak dan lain-lain. Bukankah selama ini itulah sebenarnya yang dituntut partai kepada masyarakat yaitu partisipasi aktif. Atau sebenarnya partai maunya mobilisasi. Para elit mereka sebenarnya tidak siap berbagi peran dengan masyarakat yang aktif, kritis dan cerdas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun