2. Perlindungan Alamiah
Hutan mangrove berfungsi sebagai pelindung alami terhadap bencana alam seperti badai dan erosi pantai. Akar-akar mangrove yang kuat dapat mengurangi dampak gelombang dan angin kencang, melindungi daerah pesisir dan aset nelayan seperti perahu dan peralatan tangkap dari kerusakan.
3. Kualitas Air
Mangrove membantu dalam menjaga kualitas air dengan menyaring polutan dan sedimen. Ini berkontribusi pada kesehatan ekosistem laut dan meningkatkan hasil tangkapan ikan, yang langsung berpengaruh pada kesejahteraan ekonomi nelayan.
4. Ekowisata
Selain manfaat langsung bagi perikanan, hutan mangrove juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata ekologi. Ekowisata mangrove dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi nelayan dan masyarakat sekitar melalui tur hutan mangrove, penangkapan ikan rekreasi, dan edukasi lingkungan.
5. Dampak Pertambangan
Aktivitas pertambangan di Kota Baru dapat membawa tantangan bagi kelestarian hutan mangrove. Penebangan hutan untuk membuka lahan tambang, pencemaran air oleh limbah tambang, dan perubahan aliran air dapat merusak ekosistem mangrove. Oleh karena itu, konservasi dan pemulihan ekosistem mangrove sangat penting untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi ini dapat terus dinikmati.
6. Kolaborasi untuk Konservasi
Pemerintah daerah, industri pertambangan, dan masyarakat lokal perlu bekerja sama dalam upaya konservasi dan pemulihan mangrove. Program reboisasi, pengendalian pencemaran, dan peningkatan kesadaran serta partisipasi masyarakat lokal sangat penting untuk menjaga nilai ekonomi mangrove bagi nelayan.
Dengan menjaga dan melestarikan kawasan hutan mangrove, nelayan di Kota Baru dapat terus menikmati manfaat ekonominya. Kolaborasi antara berbagai pihak dan upaya konservasi yang berkelanjutan akan memastikan bahwa hutan mangrove tetap menjadi aset berharga bagi ekosistem dan perekonomian lokal.