Mohon tunggu...
Adi Hidayat
Adi Hidayat Mohon Tunggu... karyawan swasta -

apa adanya saya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjelajahi Monumen Pancasila Sakti

19 Januari 2014   20:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 2538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah masuk ke Monumen Pancasila Sakti? Nah baru-baru ini saya coba menyambangi lokasi bersejarah ini. Perjalanan dari rumah saya di Jatiwaringin memang terasa dekat, hanya butuh waktu 15 menit dengan menggunakan motor. Untuk naik angkot pun, Lubang Buaya cukup mudah.

Masuk kesini bayar harusnya Rp. 4500. Itu udah termasuk bayar PMI, tiket masuk dan parkir. Tapi petugasnya bakal minta Rp.5000. Terus meski udah bayar parkir, Saya tetep kudu bayar parkir lagi Rp. 1000 di dalem. Aneh sih managementnya. Tapi ya emang kayak gitu.

[caption id="attachment_316912" align="aligncenter" width="320" caption="Suasana Monumen Pancasila Sakti"][/caption]

Disana kita akan menemukan beberapa rumah yang digunakan saat G30SPKI. Rumah-rumahnya masih dalam bentuk asli yang lumayan terawat keasliannya. Di dalamnya juga ada diorama yang menggambarkan kondisi saat penyiksaan para jendral dan letnan satu. Suasananya emang serem. Malah untuk beberapa rumah Saya gak berani masuk. Maklum, sendirian. Hehe.

[caption id="attachment_316913" align="aligncenter" width="320" caption="Suasana di dalam Monumen Pacasila Sakti"]

1390138706607498768
1390138706607498768
[/caption] [caption id="attachment_316914" align="aligncenter" width="320" caption="Sumur Lubang Buaya"]
13901387842083019494
13901387842083019494
[/caption]

[caption id="attachment_316915" align="aligncenter" width="320" caption="Patung-patungnya"]

1390138861395818414
1390138861395818414
[/caption] Untuk sumur, kondisinya ya seperti itu, masih seperti sumur pada umumnya. Ada tulisan untuk tidak melempar sampah, tapi gak mempan. Ada kok beberapa yang melempar sampah disana. Di depan sumur juga ada patung-patung pahlawan dimana patung Jendral Ahmad Yani ditempatkan di depan dan menunjuk sumur, lokasi mereka dikuburkan.

Selain itu ada juga beberapa kendaraan. Diantaranya adalah kendaraan dinas Ahmad Yani dan mobil dinas pak Harto. Mobil Ahmad Yani yang menarik. Ban belakangnya ceper. Setirnya juga ada dikiri. Klasik banget. Ada juga beberapa replika truk dan panser yang mengangkut pasukan PKI dan TNI.

Nah, setelah itu Saya masuk kedalam museum. Suasananya gelap dan agak horor. Disini dioramanya nunjukin sejarah PKI. Nyaris disemua diorama diberi penjelasan. Bagian paling gak tega lihatnya menurut Saya adalah yang bagian masyarakat di ditelanjangin, dibunuh dengan cara digorok dan kemudian dibuang ke sumur (dioramanya detail banget. Sampe bekas gorokannya pun ada)

[caption id="attachment_316917" align="aligncenter" width="213" caption="Suasana didalam museum"]

13901390551559097710
13901390551559097710
[/caption]

Paling aneh adalah pas lihat sejarah Supersemar diberikan ke 3 anggota TNI. Disini semua papan namanya rapi, kecuali 1 yaitu papan nama Bung Karno yang lecek kayak abis dikuwel-kuwel dan kondisinya terbalik. Entah kenapa, bisa kayak gitu. Padahal semuanya rapi. Hmm, ada apa Bung Karno?

1390139150864485104
1390139150864485104

Ada juga sisa-sisa baju yang para pahlawan gunakan terakhir kalinya. Kondisinya masih seperti asli. Ada sih beberapa jahitan sisa ngelepas pakaian pas visum. Oh ya, ada juga hasil visum dan kondisi mereka yang baru diangkat dari sumur. Semua ada, lengkap. Bahkan ada juga tulisannya Ade Irma Suryani, anak dari A.H. Nasution.

[caption id="attachment_316920" align="aligncenter" width="122" caption="Beberbagai sudut museum"]

1390139193858223160
1390139193858223160
[/caption]

Ada juga pameran foto tentang operasi PKI. Lucunya, yang hasil karya TNI AD, nyaris semuanya ada pak Hartonya. Sedangkan yang dari TNI AL, rata-rata foto dokumentasi. Dan semua foto item putih, kecuali ada 1 foto berwarna yang gak jelas itu foto siapa. Gak ada keterangannya. Aneh deh pokoknya. haha

[caption id="attachment_316921" align="aligncenter" width="320" caption="foto aneh numpang mejeng"]

13901392671040646127
13901392671040646127
[/caption]

mmh, entah kenapa namun sejarah yang ditampilkan di diorama  menyudutkan PKI semua dan mengelu-elukan TNI AD banget. Sori sebelumnya, tapi emang pendapat saya seperti itu. Gak ada tuh prestasi-prestasi yang ditorehkan PKI. Semua tentang PKI kayaknya jelek. Padahal kayaknya gak gitu-gitu amat sih.

Ironisnya, di luar museum, ada banyak coretan. Yang melakukannya? ABG-ABG yang masih bocah dan sudah mulai ngerokok (mereka naro rokok di selipan telinga). Nyeeeh, jiwa seni orang Indonesia kah?

[caption id="attachment_316922" align="aligncenter" width="320" caption="Sisi lain Monumen Pancasila Sakti"]

13901393231476797295
13901393231476797295
[/caption]

Secara keseluruhan, sebenarnya Lubang Buaya keren ko, namun suasananya emang terlampau horror, kurang terawat dan dibeberapa bagian justru panas. Sisanya sih keren. Berminat kesana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun