Mohon tunggu...
Adi Hidayat
Adi Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - let's start

seperti jeroan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Anies Membangun Peradaban Baru

9 September 2020   10:36 Diperbarui: 9 September 2020   10:47 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anies Baswedan gubernur DKI Jakarta tengah berusaha membangun peradaban baru. Terlihat dari cara kerja beliau selama menjabat menjadi Gubernur. Walaupun diperjalanannya memikul amanah dan berusaha menunaikan janji politiknya beliau 'ditinggal' oleh pasangannya. Anies terlihat tidak terlalu memusingkan wakilnya itu, dia lebih memilih untuk terus berjalan, melanjutkan semua pekerjaan, menyelesaikan semua permasalahan dan membangun peradaban baru. 

Bagaimana kita bisa tahu kalau Anies itu sedang bekerja dan berusaha lebih bukan hanya sekedar membangun sesuatu yang berupa fisik? apa benar yang sedang dia bangun itu bukan bangunan semata tapi ada sesuatu nilai yang diharapkan hadir dikemudian hari? Mari kita kupas sama sama.

Setiap Gubernur pada masanya pasti punya sesuatu yang membuat dia dikenal oleh masyarakat luas, baik dari program kerjanya maupun personalitinya. Contoh apabila masyarakat Jakarta mengingat Bang Yos pasti teringat juga Busway atau Transjakarta, apabila mengingat Kartu Jakarta Pintar pasti teringat Pak Jokowi. 

Setiap gubernur juga punya konsentrasi yang beda dalam membenahi Jakarta. Seperti Pak Basuki Tjahaya Purnama yang konsentrasi dalam menuntaskan banjir. Nah Anies Baswedan saat ini dikenal masyarakat karena konsentrasi dia dalam menuntaskan kemacetan, menerapkan keadilan dan meningkatkan interaksi antar warga.

Apa yang sedang digarap oleh Anies dan apa yang akan dihasilkan? Saat ini Jakarta sedang membangun trotoar, bukan hanya trotoar biasa. Trotoar ini dibangun dibanyak titik di Jakarta, sampai saat ini sudah 31 titik yang akan dibangun trotoar. Trotoar ini dibangun dengan desain yang lebih lebar dari sebelumnya. 

Mengapa Anies getol sekali membangun trotoar di Jakarta? padahal dalam keseharian masyarakat Jakarta sangat tergantung dengan kendaraan pribadi bahkan dalam survey masyarakat kita mendapat predikat paling malas berjalan kaki. Beda dengan warga di Hongkong yang hampir semua jalan kaki. Apa yang dilakukan Anies? apa tidak sia sia nantinya? setelah dipahami lebih jauh dan mencoba mengerti, ada maksud dari apa yang dibangun Anies saat ini. Ada suatu harapan besar.

Harapan itu adalah menjadikan kota Jakarta yang maju dan bahagia warganya, membentuk masyarakat Jakarta yang punya pandangan seperti masyarakat di kota kota negara maju. Dimulai dari trotoar, harapan itu bisa diraih. Dengan dibangunnya trotoar akan memanjakan pejalan kaki dan sedikit memaksa para pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke trotoar dengan jalan kaki dan menggunakan transportasi umum. 

Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa di Jakarta belum ramah untuk pejalan kaki , dengan dibangunnya trotoar maka akan menjawab anggapan tersebut. Desain trotoar yang lebih lebar akan memaksa akses atau jalan raya beraspal mengecil, yang sebelumnya tiga jalur bisa jadi dua jalur saja karena trotoar yang dilebarkan. Anies berani sekali melakukan ini!

Anies tidak tanggung tanggung untuk membenahi kemacetan di Jakarta. Baru baru ini dia menambah kawasan ganjil genap demi berkurangnya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi. 

Rute transjakarta pun ditambah dan armada bus pun ikut bertambah, sebentar lagi akan banyak transjakarta berbahan bakar listrik. Beberapa langkah tersebut cukup berhasil padahal baru beberapa bulan saja dijalankan namun Jakarta sudah berhasil menurunkan tingkat kemacetan dan menembus rekor pengguna transjakarta dari jumlah sebelumnya, itu merupakan sejarah bagi kota Jakarta.

Anies ingin merubah persepsi masyarakat Jakarta yang selama ini sudah terpatri bahwa kegiatan jalan kaki itu kuno atau ketinggalan jaman. Membawa kendaraan pribadi seperti motor atau mobil adalah salah satu sebuah bukti kesuksesan, semua orang saling berlomba untuk menjadi yang paling sukses. terlihat jelas itu semua hanya ego semata. Anies ingin merubah cara berpikir seperti itu. Demi mewujudkan Jakarta kota yang maju dan bahagia warganya, beberapa cara akan dilakukan oleh Anies.

Anies mempunyai visi bekerja yaitu narasi, gagasan dan karya. Anies mengatakan bahaya sekali kalau hanya kerja kerja kerja tanpa adanya narasi dan gagasan. Maka dari itu dia membentuk narasi dulu, Anies membentuk narasi bahwa alat transportasi yang hampir semua orang punya adalah kaki bukan motor atau mobil dengan begitu Anies sediakan trotoar untuk itu. Rencana Anies juga tidak hanya ditrotoar tapi akan berlanjut ke tahap tahap berikutnya. 

Dalam konsep trotoar yang dibangun oleh Pemerintahan Anies ini benar benar diperhatikan betul fungsinya, tidak hanya untuk berjalan kaki tapi juga disediakan tempat untuk jalur sepeda, ruang hijau, tempat duduk, jalur ramah disabilitas, ruang publik untuk berkreasi dan yang kontroversi akan disediakan tempat untuk pedagang kaki lima.

Dilihat dari konsep dan fungsi trotoar tersebut kita dapat membayangkan dan menyimpulkan bahwa trotoar ini tidak hanya untuk tempat berjalan tapi juga bisa untuk menuangkan karya seperti adanya live music, pertunjukan, dan kesenian lainnya. Selain itu juga bisa jadi tempat penghilang penat bagi para pekerja yang seharian bekerja didalam ruangan kantor kemudian keluar kantor dan menelusuri trotoar sembari untuk jalan pulang. 

Trotoar ini juga sangat ramah bagi saudara saudara kita yang disabilitas, tanpa khawatir ada jalan yang rusak dan bertabrakan dengan pejalan kaki lainnya. Dari sekian banyak fungsi, menurut saya yang paling menarik adalah Anies membentuk narasi bahwa ditrotoar semuanya akan terlihat sama, tidak teridentifikasi bahwa seseorang adalah bos atau karyawan, semua akan sama, melebur menjadi satu, dengan begitu tidak ada gap antara si kaya dan si miskin, tidak ada konflik sosial ekonomi, dan terciptalah suasana yang damai, tenang dan tentu saja bahagia warganya.

Trotoar yang multifungsi itu menciptakan suasana yang harmonis antar masyarakat. Berbeda dengan keadaan dijalan raya yang kerap kali menjadi ruang emosi, ketersinggungan, bahkan sampai cacian dan perkelahian. Terkadang juga dijalan raya mereka yang merasa punya kuasa atau kaya bisa seenaknya dengan mereka yang tidak punya kuasa. 

Mungkin saja persepsi itu muncul akibat berlarut larut hidup dalam keadaan seperti ini, ego yang menguasai dan pemerintah tidak pernah hadir atau sadar akan hal tersebut. Baru dipemerintahan Anies ini sadar akan hal itu dan ingin dirubahnya persepsi atau pandangan masyarakat, menghapuskan gap antar masyarakat, adil kepada semua lapisan masyarakat. Anies juga berkata jangan sampai kita bertindak tidak adil hanya untuk suatu hal yang estetik.

Setelah trotoar ada beberapa tahap lagi yang harus dilakukan oleh Anies dan kawan kawan. Seperti menyediakan transportasi umum yang baik, Anies sudah membuat transportasi umum yang berintegritas yaitu Jak Lingko. Selain penambahan armada bus transjakarta dan memperluas rutenya, pemerintah daerah DKI juga bersedia mengambil alih semua transportasi yang masih dimiliki oleh perorangan. 

Program pengambilan alih ini diprediksi selesai tahun 2020. Dengan begitu kita tidak akan lama lagi melihat metromini dan angkot yang kurang baik fasilitasnya berkeliaran di Jakarta. Peremajaan metromini ini sangat ditunggu tunggu oleh masyarakat Jakarta, karena apabila metromini dan angkot sudah baik fasilitasnya, terintegrasi dengan angkutan lainnya, pasti masyarakat tidak ada alasan lagi untuk tidak beralih ke angkutan umum, namun dengan catatan program ini harus terus dikembangkan sampai menjangkau seluruh wilayah.

Jika program ini berjalan lancar dapat dipastika bukan hanya kota Jakarta yang berubah menjadi indah, terlihat tertib dan nyaman seperti kota kota di negara maju, tapi masyarakatnya juga akan berubah menjadi pribadi yang memiliki pandangan baik, persepsi baik, merasakan bermasyarakat dan bersosialisasi seluruhnya tanpa gap antar kelas sosial dan ekonomi, lebih sehat jasmani dan rohaninya dan tentunya sesuai slogan yang dicanangkan Anies saat pilkada, maju kotanya bahagia warganya.

ps: tulisan ini dibuat pada bulan September 2019.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun