Mohon tunggu...
Adi Hidayat
Adi Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - let's start

seperti jeroan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Anies Membangun Peradaban Baru

9 September 2020   10:36 Diperbarui: 9 September 2020   10:47 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anies mempunyai visi bekerja yaitu narasi, gagasan dan karya. Anies mengatakan bahaya sekali kalau hanya kerja kerja kerja tanpa adanya narasi dan gagasan. Maka dari itu dia membentuk narasi dulu, Anies membentuk narasi bahwa alat transportasi yang hampir semua orang punya adalah kaki bukan motor atau mobil dengan begitu Anies sediakan trotoar untuk itu. Rencana Anies juga tidak hanya ditrotoar tapi akan berlanjut ke tahap tahap berikutnya. 

Dalam konsep trotoar yang dibangun oleh Pemerintahan Anies ini benar benar diperhatikan betul fungsinya, tidak hanya untuk berjalan kaki tapi juga disediakan tempat untuk jalur sepeda, ruang hijau, tempat duduk, jalur ramah disabilitas, ruang publik untuk berkreasi dan yang kontroversi akan disediakan tempat untuk pedagang kaki lima.

Dilihat dari konsep dan fungsi trotoar tersebut kita dapat membayangkan dan menyimpulkan bahwa trotoar ini tidak hanya untuk tempat berjalan tapi juga bisa untuk menuangkan karya seperti adanya live music, pertunjukan, dan kesenian lainnya. Selain itu juga bisa jadi tempat penghilang penat bagi para pekerja yang seharian bekerja didalam ruangan kantor kemudian keluar kantor dan menelusuri trotoar sembari untuk jalan pulang. 

Trotoar ini juga sangat ramah bagi saudara saudara kita yang disabilitas, tanpa khawatir ada jalan yang rusak dan bertabrakan dengan pejalan kaki lainnya. Dari sekian banyak fungsi, menurut saya yang paling menarik adalah Anies membentuk narasi bahwa ditrotoar semuanya akan terlihat sama, tidak teridentifikasi bahwa seseorang adalah bos atau karyawan, semua akan sama, melebur menjadi satu, dengan begitu tidak ada gap antara si kaya dan si miskin, tidak ada konflik sosial ekonomi, dan terciptalah suasana yang damai, tenang dan tentu saja bahagia warganya.

Trotoar yang multifungsi itu menciptakan suasana yang harmonis antar masyarakat. Berbeda dengan keadaan dijalan raya yang kerap kali menjadi ruang emosi, ketersinggungan, bahkan sampai cacian dan perkelahian. Terkadang juga dijalan raya mereka yang merasa punya kuasa atau kaya bisa seenaknya dengan mereka yang tidak punya kuasa. 

Mungkin saja persepsi itu muncul akibat berlarut larut hidup dalam keadaan seperti ini, ego yang menguasai dan pemerintah tidak pernah hadir atau sadar akan hal tersebut. Baru dipemerintahan Anies ini sadar akan hal itu dan ingin dirubahnya persepsi atau pandangan masyarakat, menghapuskan gap antar masyarakat, adil kepada semua lapisan masyarakat. Anies juga berkata jangan sampai kita bertindak tidak adil hanya untuk suatu hal yang estetik.

Setelah trotoar ada beberapa tahap lagi yang harus dilakukan oleh Anies dan kawan kawan. Seperti menyediakan transportasi umum yang baik, Anies sudah membuat transportasi umum yang berintegritas yaitu Jak Lingko. Selain penambahan armada bus transjakarta dan memperluas rutenya, pemerintah daerah DKI juga bersedia mengambil alih semua transportasi yang masih dimiliki oleh perorangan. 

Program pengambilan alih ini diprediksi selesai tahun 2020. Dengan begitu kita tidak akan lama lagi melihat metromini dan angkot yang kurang baik fasilitasnya berkeliaran di Jakarta. Peremajaan metromini ini sangat ditunggu tunggu oleh masyarakat Jakarta, karena apabila metromini dan angkot sudah baik fasilitasnya, terintegrasi dengan angkutan lainnya, pasti masyarakat tidak ada alasan lagi untuk tidak beralih ke angkutan umum, namun dengan catatan program ini harus terus dikembangkan sampai menjangkau seluruh wilayah.

Jika program ini berjalan lancar dapat dipastika bukan hanya kota Jakarta yang berubah menjadi indah, terlihat tertib dan nyaman seperti kota kota di negara maju, tapi masyarakatnya juga akan berubah menjadi pribadi yang memiliki pandangan baik, persepsi baik, merasakan bermasyarakat dan bersosialisasi seluruhnya tanpa gap antar kelas sosial dan ekonomi, lebih sehat jasmani dan rohaninya dan tentunya sesuai slogan yang dicanangkan Anies saat pilkada, maju kotanya bahagia warganya.

ps: tulisan ini dibuat pada bulan September 2019.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun