Mohon tunggu...
Adi Hamdani
Adi Hamdani Mohon Tunggu... -

guru di SMP Juara pekanbaru| trainer | Father | Pembicara Seminar | pengusaha di Tour dan Travel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

5 Ayat Kataku

7 Desember 2018   18:34 Diperbarui: 7 Desember 2018   18:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

5 ayat kataku, setiap pagi senin sampai kamis, selalu aku mengatakan  antum cukup hanya menyetorkan 5 ayat aja hafalan baru mu. Setiap hari  kalimat ini selalu diulang. Kadang tidak hanya dikelompok saya, tapi  juga di kelompok tahfidz lainnya.

Kata dan motivasi selalu diberikan kepada siswa untuk setiap harinya  menyetorkan hafalan barunya. "hafalan itu bukan untuk mr, tapi untuk  antum, semakin banyak hafalan antum, semakin mudah antum meraih syurga,  semakin besar peluang antum akan memasangkan mahkota kepada kedua orang tuamu di syurga nanti " ungkap ku.

Jikalau 5 ayat setiap harinya siswa menyetorkan hafalannya, dan setiap  masuk hafalan baru, mereka harus memurojaah hafalannya. Hitungan ku  jelas, 5 x 4 hari x 4 minggu x 10 bulan saja = 800 ayat akan dihafal  oleh siswa. Sedangkan pada juz 30 itu hanya terdapat 564 ayat, artinya  lebih dari itu siswa bisa mendapatkan hafalannya. Kunci dari hafalan ini  adalah istiqamah. Istiqamah dalam menghafal, istiqamah dalam membaca,  dan istiqamah dalam memurojaah hafalannya.

Di SMP Juara Pekanbaru target hafalannya minimal 3 juz, mulai dari kelas  7. Hasil yang subhanallah menurut saya, ada siswa yang tak pernah bisa  baca al-qur'an tapi bisa menyelesaikan hafalannya sampai 3 juz, bahkan  ada yang lebih dari itu. Inti nya "5 ayat perhari, dan istiqamah dalam  menyetorkan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun