Mohon tunggu...
Guritno AS
Guritno AS Mohon Tunggu... Penulis - Penulis | Pengajar | Wiraswasta

Seorang pengajar yang hobi menulis. Biasa menulis di media sosial, LinkedIn, Esaiedukasi.com dan tentu saja Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Gabut Justru Bikin Ngebut

4 Juli 2022   08:54 Diperbarui: 4 Juli 2022   11:47 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Source: Unsplash
Source: Unsplash

Sebenarnya kurang tepat jika ada kondisi yang membuat orang jadi gabut. Bukankah sebenarnya terlalu banyak pekerjaan yang bahkan belum dilakukan. Tidak, maksud saya bukan seekstrim mendamaikan Rusia dan Ukraina atau jadi sukarelawan hidup di Neptunus. 

Justru jika memang pekerjaan utama sudah selesai dan menunggu pekerjaan baru datang (hai calon mahasiswa gap year), maka modal berupa waktu luang itu harusnya diubah jadi peluang.

Gabutmu harus membuatmu ngebut. Itu sebuah privilege, disaat yang lain harus banting tulang demi memastikan bisa makan nanti siang, para gabuters yang masih terjamin kebutuhan dasarnya harusnya bisa memanfaatkannya untuk berkembang.

Misal nonton tayangan bermutu dari kanal-kanal keren yang dengan ikhlas memberikan ilmu gratisan. Ada banyak kanal seperti ini, bahkan menurut laman Esai Edukasi, ada 100 channel Youtube keren yang harus dicoba untuk bisa meningkatkan ilmu serta skill.

Selain itu bisa juga coba ikut boot-camping atau kursus berbayar yang sedang menjamur. Itu kalau punya modal finansial. Jangan salah, inilah yang dimaksud investasi leher ke atas. Istilah yang keren namun artinya simpel: belajar.

Gabut juga bisa menjadi saat yang tepat untuk berefleksi. Siapa tahu Anda berbakat jadi penerus Plato, Socrates atau filsuf legendaris lainnya. 

Terakhir gabut juga adalah waktu yang tepat untuk berbuat baik lebih intensif, misal ikut ambil bagian dalam pelayanan di gereja, membantu Pak Marbot merawat mesjid atau menemani mamah ke Kuil. Bisa juga membantu Pak RT mendata anak kos yang baru datang dari desa, membantu pak Babin menjaga keamanan kampung atau melakukan aksi peduli lingkungan.

Percayalah, gabutmu harus membuatmu ngebut. Seperti teman kita di awal tulisan ini, yang karena dia, kita tahu bahwa fisika itu mudah dan menyenangkan. Terlebih ketika membicarakan sesuatu yang tidak terlihat namun memiliki kekuatan hebat untuk tetap membuat kita menancap di bumi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun