Pergantian tahun adalah salah satu tanda bahwa waktu terus berjalan, dan manusia harus mengambil pelajaran darinya. Waktu yang berlalu tidak akan kembali, sehingga setiap detiknya harus dimanfaatkan untuk kebaikan.
Muhasabah Diri: Evaluasi Sebelum Resolusi
Dalam Islam, introspeksi diri atau muhasabah adalah langkah pertama menuju perubahan. Imam Hasan Al-Bashri pernah berkata, "Seorang mukmin adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Ia selalu menghisab dirinya karena Allah."
Tahun baru bisa menjadi momen tepat untuk bertanya pada diri sendiri:
- Apakah selama ini kita telah menjalankan perintah Allah dengan sungguh-sungguh?
- Apakah kita telah meninggalkan larangan-Nya?
- Apakah amal-amal kita selama setahun terakhir cukup untuk mendekatkan diri kepada-Nya?
Muhasabah ini tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga pendorong untuk melakukan perbaikan di masa depan.
      Setelah melakukan refleksi, langkah selanjutnya adalah membuat perubahan konkret. Berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi fokus di tahun baru:
- Meningkatkan Kualitas Ibadah: Mulailah dengan ibadah wajib seperti shalat, puasa, dan zakat. Perbanyak pula ibadah sunnah seperti shalat tahajud dan membaca Al-Qur'an.
- Memperbaiki Akhlak: Evaluasi bagaimana hubungan kita dengan sesama. Apakah kita sudah cukup jujur, sabar, dan peduli terhadap orang lain?
- Mengelola Waktu dengan Bijak: Susun prioritas agar waktu digunakan untuk hal-hal bermanfaat, baik untuk dunia maupun akhirat.
Â
Penutup: Tahun Baru Sebagai Titik Awal
Refleksi tahun baru dalam Islam adalah tentang kembali kepada Allah dan memperbaiki diri. Bukan sekadar membuat resolusi tanpa makna, tetapi membangun komitmen untuk menjadi hamba yang lebih baik.
Semoga pergantian tahun ini menjadi langkah awal bagi kita untuk semakin dekat dengan Allah, semakin bermanfaat bagi sesama, dan semakin siap menghadapi akhirat. Sebab, sejatinya waktu adalah amanah, dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas penggunaannya.
Al-faqir ilaa maghfirati rabbihi…..