Mohon tunggu...
Adiesta Rahma Aprilianti
Adiesta Rahma Aprilianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lakukan apapun yang berguna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anugrah dari Sebuah Perbedaan

2 Desember 2024   10:54 Diperbarui: 2 Desember 2024   12:05 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perbedaan yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan intoleransi dan ekstremisme. Dalam sejarah umat Islam, kita sering kali melihat munculnya kelompok-kelompok yang merasa bahwa pandangan atau praktik mereka adalah yang paling benar, sementara yang lain dianggap sesat. Hal ini dapat memicu perpecahan yang merugikan umat secara keseluruhan. Dalam hal ini, sikap bijaksana dan moderat sangat dibutuhkan.

Islam mengajarkan agar umatnya tidak mudah menyalahkan atau menilai sesat orang yang berbeda pendapat dengan mereka. Toleransi dalam Islam tidak hanya terbatas pada hubungan dengan non-Muslim, tetapi juga dalam hubungan antar sesama Muslim yang memiliki perbedaan pendapat atau praktik. 

Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya..." (QS. An-Nisa: 59). Ayat ini mengajarkan umat Islam untuk kembali pada prinsip-prinsip dasar agama dalam menyelesaikan perselisihan dan perbedaan, serta untuk menghindari sikap ekstrem.

Para ulama memiliki peran penting dalam mengarahkan umat Islam dalam menyikapi perbedaan. Sebagai orang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang agama, ulama dapat memberikan bimbingan yang tepat tentang bagaimana cara menyikapi perbedaan dalam berbagai bidang, baik dalam hal fiqh, tafsir, atau masalah sosial lainnya. Mereka diharapkan dapat memberikan penjelasan yang adil dan tidak memihak, serta menjauhkan umat dari sikap intoleran dan sektarian.

Ulama juga perlu menjaga agar perbedaan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah umat Islam. Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka untuk selalu mengedepankan prinsip kesejukan, kasih sayang, dan keadilan dalam memberikan fatwa dan penjelasan.

kesimpulanya bahwa Hadis yang menyatakan bahwa "Perbedaan di antara umatku adalah rahmat" mengajarkan kita bahwa keragaman dalam umat Islam harus disikapi dengan kebijaksanaan dan saling menghargai. Perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan, melainkan sebuah anugerah yang bisa memperkaya pemahaman kita tentang agama. Oleh karena itu, umat Islam harus selalu menjaga ukhuwah Islamiyah, menghindari sikap intoleran, dan berusaha untuk menyikapi perbedaan dengan sikap yang terbuka dan penuh kasih sayang.

Dengan demikian, perbedaan bukanlah sumber perpecahan, tetapi bisa menjadi rahmat yang membawa keberkahan bagi umat Islam jika disikapi dengan baik. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama umat Islam untuk menjaga keharmonisan dan persatuan di tengah-tengah keragaman yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun