Mohon tunggu...
Adie Sachs
Adie Sachs Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Itu

Happy and Succesfull... #Alert #Reveal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Air Mata untuk Gaza, Yakub/Israel, Palestina.

18 November 2012   21:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:06 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembantaian di Gaza adalah fase terbaru dari Israel yang telah melancarkan terhadap rakyat Palestina selama lebih dari 60 tahun. Tujuan dari perang ini tidak pernah berubah: penggunaan kekuatan militer yang luar biasa untuk membasmi Palestina sebagai kekuatan politik, kekuatan yang mampu melawan perampasan berkelanjutan Israel atas tanah air mereka.

Perang Israel terhadap warga Palestina telah menjadikan Gaza dan Tepi Barat seperti sepasang penjara politik raksasa. Tidak ada yang simetris tentang perang ini dalam hal prinsip, taktik atau konsekuensi. Israel bertanggung jawab untuk memulai dan memperkuat  permusuhan atau mengakhirinya.

Israel harus dihentikan. Tidak cukup sekedar  menyerukan gencatan senjata lain, atau bantuan kemanusiaan lainnya.

Hal ini tidak cukup untuk mendorong pembaruan dialog dan meneriakkan keprihatinan atas penderitaan kedua belah pihak. Jika kita percaya pada prinsip demokrasi menentukan nasib sendiri, jika kita menegaskan hak untuk melawan agresi militer dan pendudukan kolonial, maka kita wajib untuk mengambil sikap ... melawan Israel, bersama dengan rakyat Gaza dan Tepi Barat.

Kita harus melakukan apa yang kita bisa untuk menghentikan Israel, menghentikan perang. Israel harus menerima kenyataan bahwa keamanan tergantung pada keadilan, toleransi dan hidup berdampingan secara damai dengan tetangga-tetangganya,  bukan dengan mengumbar  kekerasan.

Israel harus segera dan tanpa syarat mengakhiri serangannya ke Gaza, mengakhiri pendudukan Tepi Barat, dan melepas semua klaim untuk memiliki atau menguasai wilayah di luar perbatasan tahun 1967.

Kita harus menyerukan kepada pemerintah dan segenap rakyat Indonesia, ASEAN, ASIA dan AFRIKA tanpa terkecuali untuk mengambil segala langkah yang diperlukan yang memungkinkan agar Israel sadar akan kewajibannya untuk mematuhi tuntutan segenap rakyat Palestina dan kita semua, dimulai dengan boikot, divestasi dan sanksi.

Indonesia dan ASEAN bisa menutup jalur Selat Malaka dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) terhadap kapal dagang asing yang berhubungan dengan Israel, dan Australia (jika itu harus).

Diperlukan tindakan drastis untuk menghentikan tindakan yang diluar perikemanusiaan...

Lepaskan dari isu sempit Agama. Masalah Israel bukan mengutuk keistimewaan Israel, Yakub, Umat Allah... Melainkan Tindakan atau kelakuannya yang tidak menunjukkan derajatnya sebagai Pilihan Tuhan...

Sentimen Agama tidak akan menghentikan Israel. Tetapi Solidaritas Kemanusiaan adalah Restu Allah bagi penghentian kekejaman Zionisme.

We Will Not Go Down In Gaza Tonight

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover

Not knowing whether they're dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains

Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight

You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down

In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who's wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain

But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight

You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down

In Gaza tonight

(Michael Heart)

Tanpa terasa air mata menetes mendengar lagu ini, :((

=SachsTM=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun