Mohon tunggu...
Adie Sachs
Adie Sachs Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Itu

Happy and Succesfull... #Alert #Reveal

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Angkat Jatuhkan Megawati

14 November 2012   17:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:22 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di satu sisi, isi pidato ini dapat diartinkan sebagai pembelaan SBY atas keberadaan BP Migas warisan presiden Megawati itu, mengingat secara fair menjelaskan dasar lahirnya badan itu.

Namun, sebagai politisi penuh pencitraan, yang pernah "menenggelamkan" Megawati dengan kepura-puraannya selama dalam kabinet Mega dan masih belum akur hingga kini, SBY menunjukkan sifat aslinya.

Kita bisa melihat jelas karena secara langsung atau tidak, ia melempar tanggung jawab seolah ingin mengatakan bahwa BP Migas bukan produk pemerintahannya. Melainkan Megawati.

Keputusan MK, yang sepertinya membuat malu pemerintahan kini, adalah menganulir kebijakan lama, bukan kebijakan SBY.

Megawati adalah yang salah dalam keberadaan BP Migas ini, bukan SBY.

Kira-kira, begitulah makna ganda yang tersirat dalam pidato SBY tadi. Anda bisa melihat kembali rekamannya dan menganalisa sendiri jika sudah tersedia di situs media lokal.

SBY memang dikenal dikalangan pembantunya dan wartawan Istana yang masih netral sebagai "pemberi perintah secara tersirat tanpa harus tersurat melalui pidato atau konpers-nya"

Yang jadi dasar pertanyaan, jika ini memang produk Megawati dan atas pembubaran ini SBY cuci tangan karena tidak mau malu sendirian, lalu mengapa dia mempertahankan BP Migas hingga kemarin (saat putusan belum dibacakan MK) ???

Secara pribadi, penulis mensinyalir adanya niatan dari  Presiden SBY, mengangkat 'musuh' politiknya dan 'menjatuhkannya' disaat bersamaan.

Anda punya pandangan sendiri?

Salam Sinyalir,

=SachsTM=

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun