Mohon tunggu...
Adie Sachs
Adie Sachs Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Itu

Happy and Succesfull... #Alert #Reveal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Freeport dan Para Kurcaci

10 September 2012   18:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:39 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_205036" align="aligncenter" width="285" caption="Photo by: CNBC"] [/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="259" caption="Dwarf Seven Rings / gmbase.com (pic)"][/caption] Jika para kurcaci seperti  yang diceritakan di The Lord Of The Rings masih ada, mungkin sekarang kita akan menemukan mereka dalam jumlah yang banyak di Indonesia, tepatnya di Papua. Benar saja, tak jauh dari puncak gunung salju abadi Jayawijaya, yang entah kenapa memiliki nama yang bukan dari lema Indonesia "Grasberg" sekarang ini sudah resmi dinobatkan sebagai tambang emas terbesar di dunia. Tambang yang dikelola PT Freeport Indonesia di Papua ini berada di urutan pertama tambang emas terbesar di dunia selain karena luas area yang lebih dari setengah juta hektar persegi  juga karena kerukan emas per tahunnya. Data terakhir Thompson Reuters dan Metals Economics Group yang dilansir CNBC, (19/3/2012) dan belum berubah hingga September 2012, tambang dengan luas 527.400 hektar itu pada tahun 2011 lalu sudah memproduksi emas sebanyak 1.444.000 ons atau 40.936 kg. Sementara cadangan yang masih tersimpan didalamnya masih mencapai 46,1juta troy ounce. Para Kurcaci dan Goblin pasti tidak akan melewatkan tambang ini untuk hanya sekedar kemerdekaan sebuah pulau yang memiliki lebih dari 300 suku dengan bahasa yang tidak sama pula. Ada beberapa kelompok kecil yang mencoba menguasai melalui sebuah perusahaan bersenjata lengkap karena didukung negara besar, tapi mudah bagi mereka mengklaim bahwa yang berkuasa disana adalah perahu ringkih bernama Indonesia. Ada juga putra daerah yang tidak tahu bagaimana berjuang dengan politik tapi memilih menggunakan anak panah, sesekali menembak diam-diam karena kebetulan punya mesiu dan peluru, tapi mereka malah di-cap sebagai pemberontak oleh bangsanya sendiri. Bahkan lebih parah, mereka hanya disebut sebagai 'separatis' yang ujung-ujungnya sama; Pemberontak. Tentu nilai cadangan emas tadi akan sangat berharga lebih jika Freeport menggunakan hitungan yang benar. Freeport menyebutkan bahwa harga per ons menggunakan hitungan harga emas dari London spot metal prices selama 3 tahun terakhir, yaitu US$ 1,023 per troy onz, atau setara dengan Rp 296.670 per gram setara nilai rupiah Rp.8.990,-/USD. Padahal harga emas sekarang yang sudah menyentuh kisaran Rp 550.000 per gram, artinya jumlah cadangan  emas sudah seharusnya berlipat hingga mencapai Rp 1.329 triliun. Nilai yang fantastis dan cukup untuk membayar hutang luar negeri pemerintah bahkan surplus untuk membantu pembiayaan APBN tahun berikutnya. Sayangnya, Freeport yang  memiliki batas kontrak eksploitasi tambang di Papua hingga 2021 dalam kontrak karya generasi kedua pada 1991 juga punya hak mendapatkan perpanjangan 2 kali 10 tahun atau totalnya hingga 2041. =============== Kira kira berapa banyak penembakan yang akan terjadi hingga saat Freeport hengkang dari bumi Indonesia? atau kita harus bertanya, mampukah kita mempertahankan pulau cendrawasih itu dalam pelukan ibu pertiwi sebelum saat kepergian Freeport nanti? PT. Freeport Indonesia disinyalir sebagai VOC era terkini. Jika dulu VOC adalah salah satu perusahaan yang memiliki armada, tentara dan persenjataan lengkap seperti sebuah negara, sekarang Freeport mungkin satu-satunya di dunia yang memiliki  seperti VOC. Bedanya, Persenjataan mereka berada diperairan sekitar Pasifik (Armada Pasifik AS  yang bermarkas di Hawaii dan sebagian di Darwin, Australia) Sementara TNI dan Kepolisian RI di wilayah darat. Kita mungkin tidak menemukan kurcaci penggali emas sesungguhnya yang digambarkan sebagai makhluk yang kerdil, pendek, bogel, kuat dan mampu melihat kilauan emas dalam gelap, tapi kita sudah menjadi korban "kurcaci kekuasaan" dalam kekerdilan pola pikir dan hanya melihat kilauan tanpa mampu keluar dari kegelapan.

[caption id="" align="aligncenter" width="336" caption="Gimli the Dwarf/NewLineCinema"]

Gimli the Dwarf/NewLineCinema
Gimli the Dwarf/NewLineCinema
[/caption] Kegelapan berpikir bahwa tambang itu hanya bisa dikelola asing,  padahal kita adalah bangsa besar dengan kemampuan yang menakutkan bagi bangsa bangsa lain. Jika kita bisa keluar dari kegelapan pola pikir itu dan melihat cahaya besar selain kilauan emas, niscaya kita adalah pemilik tambang mulia terbesar di muka bumi ini. *dari berbagai sumber =SachsTM=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun