Mohon tunggu...
Adie Sachs
Adie Sachs Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Itu

Happy and Succesfull... #Alert #Reveal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Badak Punah, Ditemukan Lagi di Leuser (TNGL)

10 Agustus 2012   19:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:58 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="620" caption="Thursday, Aug. 9, 2012. (AP Photo/Leuser International Foundation)"][/caption] Media-media di Amerika Serikat ( baik Online maupun Cetak ) dihebohkan dengan ditemukannya kembali Badak Sumatera di Taman Nasional Gunung Leuser.  Setelah sebelumnya dianggap hanya "mitos" karena badak bercula dua ini hanya ada ditemukan di Lampung, Sumatera bagian paling selatan. Petugas konservasi  dari Yayasan Internasional Leuser mengatakan ada  tujuh ekor dalam kawanan dari badak paling langka di dunia itu yang terekam dalam foto di taman nasional di Indonesia itu. Ini adalah penampakan pertama yang ada dalam 26 tahun. Tarmizi, dari Yayasan Leuser Internasional tersebut, juga mengatakan pada Kamis bahwa gambar dari hasil kamera "movement triggered" atau kamera gerak picu, mengidentifikasi terdapat seekor badak Sumatera Jantan dan enam Betina di Taman Nasional Gunung Leuser provinsi Aceh pada bulan April. Gambar hasil jepretan kamera itu kemudian dirilis oleh Associated Press (AP) yang berjumlah Lebih dari 1.000 gambar dari 28 perangkap kamera diambil sejak Juli lalu. Populasi badak di taman nasional diperkirakan tidak lebih dari 27 ekor. Hanya ada sekitar 200 ekor badak Sumatera yang diperkirakan masih ada di alam liar dalam kelompok-kelompok kecil di Indonesia, atau setengah dari perkiraan jumlahnya 15 tahun lalu. Dan diperkirakan 70 persen populasinya menurun drastis sejak tahun 1985, terutama  karena perburuan dan hilangnya habitat. Ini berita menggembirakan karena Leuser masih "menyimpan" sisa kekayaanya, sekaligus mengkhawatirkan karena jumlahnya yang kritis.. ======Seperti juga diberitakan di http://washingtonexaminer.com dan Science.time.com, dll =Sachs=

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun