Jika Gerindra ingin berkoalisi dengan PDIP dan mungkin dengan beberapa partai lain seperti PBB, mungkin Prabowo harus belajar untuk melihat kenyataan bahwa rakyat tidak ingin melihat keberadaan Demokrat di pusaran kekuasaan. Setidaknya untuk saat ini hingga pemilu 2019 mendatang. *Masih lama ya..?
Pilihan koalisi Gerindra memang lebih banyak dibanding pilihan koalisi PDIP, hal ini karena Gerindra tidak sungkan berhubungan dengan partai partai yang memiliki cacat dimata rakyat. PDIP, disisi lain, tidak ingin koalisi menjadi ajang bagi bagi kue kekuasaan yang ujung ujungnya akan membebani keuangan negara dan rakyat. Karena koalisi yang dibangun atas dasar bagi bagi kekuasaan akan menciptakan kompetisi saling sikut untuk mencari proyek proyek dan kursi basah.
Jika proyek dan kursi basah yang dicari, maka apa bedanya dengan pemerintahan sekarang yang sedang menuju pembubarannya? Apakah itu bukan berarti sedang berkompetisi antar koruptor dengan nama kabinet berkuasa?
Semoga kita jadi cerdas dalam menentukan satu suara milik kita.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H