Mohon tunggu...
Adie Sachs
Adie Sachs Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Itu

Happy and Succesfull... #Alert #Reveal

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Anak Kost dan Telur Meledaknya di Padang Golf

11 Mei 2014   23:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telur itu perlu dihangatkan, dan ada sebuah microwave. Aku yang anak kampung ini sudahsudah mulai terbiasa memakai peralatan dapur yang super canggih. Termasuk microwave tadi... buatan Jerman lho... Jerman emang luar biasa. Ga abis pikir, cemana dalam waktu 5 detik saja, suhu pemanas di dalamnya sudah sampai 80°C, dan itu berarti hanya butuh waktu 30 detik untuk mendapatkan air panas ideal untuk menyeduh kopi Medan atau... hanya 45 detik untuk memasak mie instant tanpa repot. Apalagi cuma sekedar menghangatkan telur bulat yang sudah matang?

Aku ambil sebuah mangkuk, meletakkan telur itu didalamnya dan memasukkannya ke microwave tadi. Membayangkan sebutir telur pelengkap soto dan sedikit hangat dalam genggaman sebelum dibelah dua. Berasa seperti di gambar gambar tabloid ibu ibu gitu kan?

Hanya lima detik, tapi... 1,2,3,4... dan bummmm... dasss... duarrr.... Telur meledak! Asap putih menguap mengelilingi microwave yang canggih itu. Semua yang mendengar tertegun kaget. Dari waiter, cook hingga bartender ngumpul... serentak... Hahaha...

"Gue baru tau kalau loe juga bisa bego..." kata yang lain lagi... mengulangi mas Sarmilih.

Bah...?

Mana kutau kalau telur bisa meledak kalau dipanaskan dalam microwave??? Mana sempat kupingku denger yang begituan di sekolah? *atau memang aku yang ga' mudeng ya haha...

Aku sebagai orang smart tidak punya waktu belajar Fisika, apalagi Kimia? Jadi bisa kelaparan karena tak jadi makan telur yang meledak di oven canggih buatan Jerman. Begitulah nasib yang tak belajar sungguh-sungguh di kampung dan langsung masuk kota. Biasanya juga pakai kayu bakar...

====

Cucian piring menumpuk. Lapar masih terjadi dan butuh 15 menit membersihkan microwave dari jejak ledakan. Agar chef tidak curiga...

Jadi menerawang jauh... mungkinkah TKI dari ujung NTT/NTB sana juga mengalami hal yang sama? Bisakah mereka "gegar budaya" hingga kinerjanya tidak memuaskan majikannya, yang lalu menyiksa dan menganiaya mereka?

Cipanas, 22/08/2010 silam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun