Mohon tunggu...
Jupon Libes
Jupon Libes Mohon Tunggu... -

Wanita dari Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Guru dan Ilmu Terselip Tulisan

12 November 2014   20:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:58 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pelita harapan sebuah bangsa besar berkembang dari keluarga yang memahami arti harapan yang didukung oleh lingkungan sekitar. Seseorang yang disekitar pelita harapan bangsa adalah seorang guru yang mampu membangun harapannya selain keluarga. Ilmu yang bermanfaat dapat membangun harapan itu sejak sedini mungkin dan dapat disampaikan secara lisan ataupun tulisan yang dapat diterapkan dengan pendidikan disekolah.

Pendidikan sekolah merupakan salah salah satu strategi  dalam peningkatan kinerja pendidikan dan efektivitas pembelajaran. Pendidikan sekolah di Indonesia saat ini diterapkan kurikulum 2013 yang menambah jam belajar disekolah antara 4-6 jam per minggu. Keputusan penambahan jam belajar ini mengacu pada negara maju yang tergabung pada OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dikarenakan jam belajar Indonesia masih tertinggal. Penambahan jam belajar ini dapat menambah kualitas dalam pendidikan karena aktivitas disekolah lebih jelas, terarah dan terkontrol dengan menghasilkan kegiatan positif dalam waktu yang lebih panjang.

Penambahan jam belajar dalam pendidikan sekolah sangat bermanfaat diantaranya membaca, diskusi kelas, praktik, olahraga dan ekstrakulikuler. Kegiatan tersebut didukung dengan kompetensi guru yang lebih baik untuk mendampingi siswanya. Setiap kegiatan yang secara lisan dan perbuatan tersebut dapat dituangkan dalam sebuah tulisan yang dapat mengarahkan sebelum dan sesudah kegiatan tersebut terlaksana. Tulisan seorang guru pada sekolah tersebut juga dapat mudah dipahami dibandingkan dengan tulisan dari percetakan. Hal tersebut dikarenakan siswa lebih banyak berinteraksi dengan guru mereka. Ketika ada bagian penjelasan yang kurang dipahami dalam tulisan tersebut dapat ditanyakan langsung pada penulisnya yaitu guru mereka. Selain itu cara penulisan guru yang tidak terlalu formal pada sebuah blog pribadi atau mading sekolah kemungkinan dapat lebih mudah dipahami karena dituliskan berdasarkan kebiasaan mengajarnya di dalam kelas.

Seorang pengajar yaitu guru yang memiliki ilmu pengetahuan yang lebih banyak dapat menulis tidak formal pada website berbayar maupun tidak berbayar sehingga dapat mudah diakses oleh siapa saja sebagai bahan diskusi bersama.

Hasil tulisan tersebut tidak saja dapat menambah wawasan siswanya melainkan dapat dinikmati seluruh siswa diseluruh dunia. Ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan pendidikan dalam meningkatkan kehidupan merupakan hak setiap warga NKRI berdasarkan UUD 45 Pasal 31 ayat 1. Pendidikan formal yang diwajibkan oleh pemerintah dapat didukung oleh seluruh lapisan warga negara  seperti kegiatan menulis guru yang dapat menambah wawasan siswanya. Bentuk dukungan lain yaitu berbagai foundation yang ada di Indonesia yang mulai membantu dengan adanya kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan seperti kerjasama Sukanto Tanoto yang mendirikan Tanoto Foundation. Kerjasama dengan Tanoto Foundation dalam pendidikan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pendidikan siswa dan peningkatan cara menulis guru dalam berbagi ilmu pengetahuannya di seluruh bagian NKRI ini.

@adiendhut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun